Mohon tunggu...
Muliani Putri
Muliani Putri Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengusut Makna Puisi "Di Masjid Amir Hamzah" Karya Rida K. Liamsi

9 Desember 2022   01:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   02:03 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan maut menjemput, pun saat jiwa bersujud

Dan maut wangi bagai setanggi dibakar lumut

Dua bait terakhir menggambarkan seoarang hamba yang tiada daya untuk melawan takdir ketika ajal akan menjemput, karena semuamya adalah kuasa dan kehendak Tuhan. Ia hanya bisa berdoa dan bersujud untuk memohon ampun.

Jika diartikan per bait maka semua kalimat pada setiap kalimat di baitnya memiliki makna tersendiri, seperti kata "setanggi" yang mungkin tidak ramah ditelinga kita namun memiliki arti 'kemenyan atau berbau wangi' yang biasanya jika mencium bau ini maka dianggap sebagai situasi mistis.

Kata lainnya yang jarang terdengar yang terdapat di dalam puisi tersebut adalah "ratib" yang ternyata kata tersebut memiliki arti 'berzikir atau situasi sedang berdoa dan memohon kepada Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun