Tuhan, singkirkan rasa benci dan aniaya
Tak ada daya, tak ada daya, tanpa kehendak-Mu
Dan maut menjemput, pun saat jiwa bersujud
Dan maut wangi bagai setanggi dibakar lumut
Makna keseluruhan yang dimiliki oleh puisi tersebut ialah semua yang bernyawa tidak akan ada artinya terus memendam jika sudah waktunya di tentukan oleh Yang Maha Kuasa, karna dialah pencipta dari seluruh alam semesta. Meminta pertolongan kepada-Nya agar menghapus rasa benci yang dirasa. Karena maut tidak memilih siapapun untuk dijemput jika sudah waktunya.
Sehabis magrib
Aku ratib dan meletakkan setangkai bunga di nisannya
Bait di atas menceritakan seseorang yang meletakkan setangkai bunga di sebuah nisan pada waku ba'da magrib (sehabis magrib).
Tuhan, singkirkan rasa benci dan aniaya
Tak ada daya, tak ada daya, tanpa kehendak-Mu
Dua bait di atas menelisik makna hamba-Nya yang memohon ampun untuk hilangkan rasa benci dan aniaya, hamba-Nya paham benar bahwa semua bergantung kepada Yang Maha Kuasa, tidak akan terjadi tanpa kehendak-Nya.