5 tahun telah berlalu sejak kejadian itu, kini anak yang pak merta sudah tidak bayi lagi.Â
anaknya sudah bisa pergi kewarung dan memborong permen dan jajan kesukaannya. Entah siapa yang memulai menanamkan kebiasaan itu,mungkin karena belum bisa berfikir apakah orang tuanya punya uang atau tidak. Dia selalu datang kewarung setiap 2 jam sekali. Lalu menangis dengan penuh semangat nya didepan ibunya dihadapan orang banyak pelanggan warung, semakin banyak ada penduduk desa diwarung itu semakin kencang pula tangisannya, bahkan sampai berguling guling cantik dilantai warung itu, agar semua orang memperhatikannya. Pikiran si anak mungkin: " jika ibuku merasa malu dilihat orang maka aku akan mendapatkan apa yang aku mau"
Ibunya sampai malu, serta sesak didalam hatinya melihat tingkah anaknya yang nakal itu,. Sambil berucap dengan sabar mendidik anaknya"nak, jangan begitu, kamu hanya boleh ambil 1 saja, perpen atau jajan,. "
"GAK MAU"aku mau semua" Ucap "De ana"
Berulang kali, drama seperti itu terulang,. Tapi kesabaran sang ibu memang tiada batasnya, untuk mengajarkan logika logika kecil seperti itu walau si anak tidak mengerti tapi sebenarnya sangat berarti.Â
******
Kini kehidupan merta seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga pula,Â
Dari memiliki pekerjaan yang lumayan menjikan dulu menjadi sales produk elektronik. Kini cuma menjadi seorang kuli bangunan saja. Alasannya sederhana,biar bisa makan aja dulu, sambil lihat celah nanti,karena perokonomian sedang tidak baik baik saja th 1998.
menjadi kuli juga pekerjaan,memberikannya kesegaran badan serta menambah kesehatannya walau capek dan letih semua itu tiada artinya karena dasar pekerja keras yang dimiliki nya.Â
Diawal kisah 4.5 tahun yang lalu, dia mencoba masuk untuk ikut satu dengan seorang memborong rumah khas bali, ikut satu jadi buruh, tapi apalah daya, fisiknya yang dianggap lemah membuat orang orang tidak mempercayai nyA, tidak ada yang mempercayai orang yang tidak punya tenaga,. Karena tenaga adalah modal utama dunia perkulian.Â
Dunia perkulian adalah dunia baru untuknya, dia sering dihina oleh mandornya, mulai dari skill hingga kekuatannya, lewat kata-kata yang melukAi bathin, beberapa meresap ke batin, beberapa lagi memecahkan neoron didalam otak, tapi disisi lain juga menguatkan neuron yg lain,.Â