Mohon tunggu...
Muliana Adigunawan
Muliana Adigunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis amatir yang terus meng upgrade diri.

Ada suara didalam diri, entah dipikiran atau dihati, semua itu membentuk melodi, yang menemani hari hari, tatkala sendiri, yang kalau diteliti terdapat inspirasi , temukanlah dan sadari, maka pemahaman tentang diri, akan dimengerti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah

8 Juni 2023   05:34 Diperbarui: 8 Juni 2023   05:47 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1156543 

Ayah

Maaf,Kau mulai lelah menunggu kepulanganku,

Walau aku sering pulang kerumah, kau tahu aku belum seutuhnya pulang, 

Dari sorot matamu,

diammu yang seolah ingin berucap,

Tapi itu, tidak kau lakukan.

Mengingat aku yang telah cukup umur,

Dan semua nasehat telah kau turunkan, 

dan itu jadi beban yang kau pendam. 

Aku tahu,

Kau Berharap besar pada putramu ini,
Tentang kualitas yang seharusnya sudah aku miliki diumurku yg telah dewasa. 

Bukan hal mewah yang kau harapkan, tapi kesederhanaan yang kau nantikan, Belum ku haturkan,. 

Ayah, 

Sebenarnya aku sedang berperang hebat dg diriku, waktu dan lingkungan sekitarku, 

Yang membuat, 

Aku takut sertah khawatir,

 dan Aku terlalu pengecut Menghadapi itu,

waktu,  jalannya sedemikian cepatnya,

Lingkungan, telah membuatku tersandung dan terjatuh, 

Menahan perih, atau berlari adalah perangku didalam diri, 

Ku tak akan menceritakan nya padamu Ayah,

tidak akan. 

Sebab hanya keberhasilan yang layak kau dengar, bukan semua hal remeh begini walau mampu membuaku terpuruk . 

Ayah, 


Tunggulah beberapa tahun lagi,,,,,,

Bunga yang aku tanam sedang dalam pertumbuhan nya,

Pastinya ayah adalah orang pertama
yang akan aku tunjukkan

Dari anakmu yang sedang berjuang,.

By:Adimuliana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun