Maaf,Kau mulai lelah menunggu kepulanganku,
Walau aku sering pulang kerumah, kau tahu aku belum seutuhnya pulang,Â
Dari sorot matamu,
diammu yang seolah ingin berucap,
Tapi itu, tidak kau lakukan.
Mengingat aku yang telah cukup umur,
Dan semua nasehat telah kau turunkan,Â
dan itu jadi beban yang kau pendam.Â
Aku tahu,
Kau Berharap besar pada putramu ini,
Tentang kualitas yang seharusnya sudah aku miliki diumurku yg telah dewasa.Â
Bukan hal mewah yang kau harapkan, tapi kesederhanaan yang kau nantikan, Belum ku haturkan,.Â
Ayah,Â
Sebenarnya aku sedang berperang hebat dg diriku, waktu dan lingkungan sekitarku,Â
Yang membuat,Â
Aku takut sertah khawatir,
 dan Aku terlalu pengecut Menghadapi itu,
waktu, jalannya sedemikian cepatnya,
Lingkungan, telah membuatku tersandung dan terjatuh,Â
Menahan perih, atau berlari adalah perangku didalam diri,Â
Ku tak akan menceritakan nya padamu Ayah,
tidak akan.Â
Sebab hanya keberhasilan yang layak kau dengar, bukan semua hal remeh begini walau mampu membuaku terpuruk .Â
Ayah,Â
Tunggulah beberapa tahun lagi,,,,,,
Bunga yang aku tanam sedang dalam pertumbuhan nya,
Pastinya ayah adalah orang pertama
yang akan aku tunjukkan
Dari anakmu yang sedang berjuang,.
By:Adimuliana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI