Kok kok kok, te kok, Wkkwkkwkwkk(suara ayam kampung dirumahku)Â
Seperti biasa, dia meledek untuk membangun aku yg kesiangan, aku membuka mata, langsung ku lihat langit langit rumah yang menyesakkan mata, yang turun kehati,naik lagi  kepikiran, untuk merenovasinya menjadi lebih indah dilihat oleh mata, untuk saat ini aku hanya bisa mem-visualisasikan dipikiranku, keindahan gubuk tua yang aedang aku yempati ini, sama dengan gubuk pada film ftv, gubuk yg sama yang digunakan pemeran utama saat berpura pura miskin untuk medapatkan kekasih hatinya, . tapi cuma kebetulan aja, ini bukan akting FTV, tapi live. Maksud ku ,life.Â
scane didalam pikiranku kembali berganti ke arah sebuah masa smA, dimana fungsi otakku sedang dalam kecerdasannya merancang masa depan, apalagi disana aku duduk bersama pacarku membicarakan strategi hidup bahagia,.Â
busetttt dah,Â
tapi realisasi dilapangan tidaklah berubah, semua masih sama, bahkan kasur olimhix yang besi nya menonjol ini, adalah kasur yang sama yang aku gunakan sejak 10 th yang lalu.Â
apa sebenarnya hidup ku yang gagal ini,akar mulanya dari sana,,,,,,??? Apa ssmenjak hubungan kami putus aku GAGAL BERNALAR???Â
sebenarnya seperti apa kisah cinta kami, apa pembaca penasaran????Â
bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H