Mohon tunggu...
Erwin Mulialim
Erwin Mulialim Mohon Tunggu... wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Interests in Computer Technology, System Analyst & Networking

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kupas Tuntas Para “BANDIT GARONG ISTANA” vs. “SOSOK NAN KONTROVERSIAL” dari Seorang RJ LINO

7 Februari 2016   14:28 Diperbarui: 9 Februari 2016   06:06 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya itu, ia juga menyebutkan sejumlah proyek besar lain terkait peningkatan mutu SDM. Sebut saja contoh lain, pembangunan pelabuhan di Batam yang membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun. Rencananya, proyek ini akan dibangun di Pulau Tanjung Sauh yang terletak tak jauh dari pelabuhan Feri Batam.

Ia mengaku bahwa proyek besar yang ia sebutkan tadi bergantung pada project human resources. Untuk meningkatkan mutu SDM, tak tanggung-tanggung, ia mengirimkan 62 pegawai PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk. untuk mengambil program master degree di luar negeri. Baginya, SDM merupakan kunci keberhasilan. Dan, ia menuturkan, suplai SDM untuk pekerjaan di bidang logistik masih sangat kurang. Hal inilah yang menjadi alasan dibalik pengiriman karyawannya ke luar negeri.

Memasuki tahun 2012, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk. melakukan berbagai perubahan sebagai strategi perusahaan dalam mencapai efesiensi dan efektifitas layanan kepelabuhan.

Untuk mencapai hal itu, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk. melakukan pengembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi, begitu juga dengan efektivitas layanan logistik di Indonesia. Melihat pentingnya akan efisiensi dan efektivitas layanan logistik tersebut, Richard selaku Direktur Utama (Dirut) PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk. sejak tahun 2009 menyatakan bahwa pihaknya akan memfokuskan kegiatannya dalam penerapan strategi-strategi perbaikan pola jasa layanan yang nantinya akan mengubah bentuk layanan dari konvensional menuju modern.

Tak hanya itu, Richard mengungkapkan mengenai rencana penambahan dermaga di pelabuhan Merak tahun ini juga akan segera direalisasikan. Hal itu bertujuan untuk menghindari adanya penumpukan kendaraan yang biasa terjadi setiap liburan menjelang.

Di sisi banyaknya proyek yang akan dikerjakan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk., Richard Joost Lino mengaku senang atas hasil perusahaan yang dipimpinnya yang meraih peringkat kelima instansi dengan indeks integritas tertinggi dalam survey yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK). Sebelumnya, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk. meraih posisi ke-28 untuk kategori pelayanan fasilitas pelabuhan dan posisi ke-32 untuk pelayanan jasa labuh tambat.

Richard Joost Lino menuturkan bahwa dengan melesatnya posisi PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II  (Persero) Tbk. dalam Survey Integritas (SI) segenap karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih baik……

KARIR NAN KONTROVERSIAL

[caption caption="Jusuf Kalla berkata, “Polisi harus menjalankan perintah Presiden dalam mengusut kasus RJ Lino dan tidak boleh keluar dari itu”"]

[/caption]

Bagi mereka yang tahu seluk-beluk Pelabuhan Tanjung Priok, pasti tahu bahwa backing utama RJ Lino adalah Sofyan Djalil. Ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan “pemain” Tanjung Priok. Tidak heran jika RJ Lino langsung mengontak Sofyan, ketika kantornya digeruduk oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri).

Disebut-sebut Sofyan Djalil pernah “menjinakkan” serikat pekerja supaya tidak terlalu kritis terhadap RJ Lino. Selanjutnya PENULIS sajikan rangkaian kilas balik hubungan antara Richard Joost Lino, Sofyan Djalil dan Jusuf Kalla, yang mana adalah sebagai berikut ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun