Mohon tunggu...
Muksin
Muksin Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh-graduate

Talent Ready!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Analisis Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat di Pemukiman Lahan Gambut Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan

7 Januari 2021   07:08 Diperbarui: 7 Januari 2021   08:17 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis

Tanah gambut juga memiliki kandungan unsur hara NPK yang relatif rendah dan kahat (deficiency) unsur-unsur mikro seperti Cu, Bo, Mn dan Zn. Tanah gambut juga bisa mengalami penurunan permukaan tanah yang besar setelah di drainase, mempunyai daya tahan (bearing capacity) yang rendah dan sifat mengkerut tak balik yang menyebabkan daya retensi air menurun dan menjadikannya peka erosi.

Masalah lain yang harus diatasi adalah masalah bahan sulfidik (pirit) yang terdapat pada tanah-tanah yang berkembang dari atau di atas bahan marin. Pirit apabila teroksidasi akan menyebabkan keracunan pada tanaman, gangguan penyerapan fosfat dan kahat unsur hara.

Fungsi Lahan Gambut

Lahan rawa gambut memiliki fungsi, sebagi berikut;

Fungsi Hidrologi

Salah satu sifat yang menjadikan gambut berperan penting dalam system hidrologi adalah kemampuannya bertindak seperti spons. Tanah gambut merupakan tanah organik yang mampu menyerap air dalam jumlah yang sangat besar sehingga air hujan yang jatuh dapat diserap dan dapat mengurangi bahaya banjir. Sebaliknya pada musim kemarau, lahan rawa gambut dapat melepas kembali kembali air tawarnya sebagai aliran sungai /permukaan yang dapat dipergunakan oleh pemukiman di sekitarnya (Andriesse, 1988). Jika tidak mengalami gangguan, lahan gambut dapat menyimpan air sebanyak 0.8 -0.9 m3/m3 ( WI-IP, 2003).

Cadangan Karbon

Menurut WI-IP (2003) jika diasumsikan bahwa kedalaman rata-rata gambut di seluruh Indonesia adalah 5 meter, bobot isi 114 kg/m3 dan luasnya 16 juta ha, maka cadangan karbon terhitung besarnya 16 Giga Ton (1 Giga ton = 1.000.000.000 ton.).

Vegetasi yang tumbuh di atas tanah gambut dan membentuk ekosistem hutan rawa akan mengikat karbon dioksida dari atmosfer melalui fotosintesis dan menambah simpanan karbon dalam ekosistem tersebut. Tetapi jika mengalami gangguan, lahan gambut tidak hanya dapat menjadi sumber CO2, tetapi juga gas rumah kaca lainnya seperti metana (CH4) dan Nitrous Oksida (N2O).

Cadangan Plasma Nutfah

yaitu sebagai habitat bagi satwa-satwa liar. Jenis-jenis Primata seperti Lutung (Prebytis cristata), kera ekor panjang (Macacca fascicularis) orang utan (Pongo pygmaeus) siamang  (Hylobates agilis) dan bekantan (Nasalis larvatus) adalah penghuni hutan rawa gambut. Di  Sumatera hutan rawa gambut juga habitat penting bagi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun