Begitu banyak yang kita sukai dari kuliner negeri Aceh. Uniknya lagi, negeri yang satu ini seolah memiliki keunikan tersendiri dibandingkan berbagai tetangganya yang justru lebih banyak memiliki cita rasa Melayu dan Peranakan. Salah satunya yang unik adalah kehadiran mie Aceh goreng, sebuah percampuran rasa dari beragam budaya yang sulit ditemukan padanannya di negeri-negeri lainnya.
Tidak heran memang kalau rumah makan khas Aceh semakin menjamur di banyak kota besar di Indonesia. Selain menunya yang beragam dan lezat, masakan Aceh memang cocok dinikmati sambil bersantai dan bercengkerama. Maka tidak heran kalau restoran-restoran khas Aceh memang mengakomodiri suasana yang nyaman untuk berlama-lama. Selain kursi-kursi rendah yang santai untuk menikmati udara sore yang sejuk, banyak panganan juga yang bisa dibagi untuk bersama.
Contohnya roti canai dan kuah kari. Masakan yang dipengaruhi kultur Asia Selatan ini semakin tenar saja sekarang ini. Padu padankan dengan teh atau kopi tarik maka sekian jam terlewati tanpa terasa. Ketika lapar datang, maka ada satu yang wajib untuk dipesan. Ya, apa lagi kalau bukan mie Aceh goreng?
Satu varian yang paling eksotis adalah bila dipadankan dengan kepiting. Nikmat betul bukan? Sampai ke sela-sela kita akan mengejar dagingnya. Tapi kali ini Chef ingin berbagi versi lebih simpelnya dan menggunakan daging tenderloin yang empuk dan juicy. Cara pembuatannya sendiri terbilang mudah, hanya saja kamu harus mempersiapkan berbagai bumbu-bumbu dasarnya. Sedikit potong-potong, iris-iris, dan membuat acar; maka selebihnya mie Aceh goreng ini hanya perlu dibumbui dan dimasak hingga matang.
Bahan utama
200 g mie kuning basah
4 siung bawang putih,iris tipis
3 butir bawang merah,iris tipis
1 buah tomat
200 ml air
3 sdt royco kaldu sapi