Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Adu Penalti: (Bukan) Adu Keberuntungan

19 April 2024   17:12 Diperbarui: 19 April 2024   17:55 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain yang mampu mengontrol tekanan yang datang padanya, punya kans besar untuk berhasil menyarangkan bola. Apa yang Lucas Vasquez lakukan sesaat sebelum mengambil tendangan penalti di perempatfinal Liga Champion Rabu lalu? Ya, pemain Real Madrid tersebut dengan santainya menimang bola alias juggling. Seolah-olah berada di sesi latihan.

Mundur ke delapan tahun lalu, pemain yang sama memutar-mutar bola dengan tangan ala pemain basket sebelum mengeksekusi penalti di Final Liga Champion 2016. Arogan? Tenang? Jodet menyebutnya dengan coping with the pressure!

Lucas Vasquez, menenangkan diri dengan melakukan freestyle. Sumber : https://twitter.com/FaktaSepakbola/status/1780880423868145725
Lucas Vasquez, menenangkan diri dengan melakukan freestyle. Sumber : https://twitter.com/FaktaSepakbola/status/1780880423868145725

Studi yang dilakukan Jordet juga mengungkapkan, pemain yang mengambil jeda kurang dari 5 detik setelah peluit wasit, alias terburu-buru menendang, biasanya malah meleset. Tergesa-gesa menunjukkan sikap si pemain untuk segera mengakhiri tugasnya dan ketidakmampuan menenangkan diri.

Pemain elit cenderung mengambil jeda sedikit lama sebelum menendang, mengatur nafas dan menetapkan sasaran. Selain untuk mengembalikan fokus dan menenangkan diri, sikap ini juga berguna untuk memberikan gangguan konsentrasi pada penjaga gawang.

Teknik Istimewa Kiper : Intimidasi

Tugas kiper dalam menghadapi penalti tentu saja menghalau tendangan lawan. Maka konsekuensi aksinya hanya akan ada dua : gol atau tidak.

Sedangkan di sisi seberang, output tendangan akan menjadi tiga : gol, ditepis, atau meleset. Nah, maka sebenarnya peluang untuk gagal terhitung lebih besar kan? Hehe. Kerapkali disepakati bahwa beban mental dalam adu penalti sesungguhnya ada di sisi penendang.

Atas fatwa ini, kiper acapkali mengusik konsentrasi penendang dengan berbagai cara. Dengan harapan lawan terganggu dan gagal. Kalau tidak ditepis, tendangannya melebar atau terbang ke luar angkasa sana. Ini adalah perang mental.

Kiper terkini yang dikenal fasih mengintimidasi lawan tentu tak lain tak bukan adalah Emilio 'Dibu' Martinez, shot stopper utama Aston Villa dan tim nasional Argentina.

Emilio Martinez, tenar sebagai kiper intimidatif dalam adu penalti. Sumber : https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia-
Emilio Martinez, tenar sebagai kiper intimidatif dalam adu penalti. Sumber : https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia-

Pada Piala Dunia lalu, Martinez tenar dengan aksi-aksi intimidatifnya pada penendang lawan, terutama di adu penalti melawan Prancis. Tak pelak, dua tendangan lawan sukses dibuatnya meleset. Satu diantaranya dengan aksi tak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun