Tiga tahun silam, Ibra kembali ke Milan pada usia 38 tahun. Kala itu il diavolo rosso berada pada fase gelap.Â
Tak lagi muda, namun kedatangannya mampu membangkitkan mental pemain lain dan menjadi salah satu faktor penentu scudetto di tahun lalu.
Secara statistic, kontribusi Ibra di musim 2021/2022 adalah 23 kali main, 8 gol dan 3 assist. Sekilas tak cukup signifikan. Namun bukan itu yang dicari. Leadership dan mental juaranyalah yang diharapan kala ia dipulangkan ke Milano.
Ini pula yang menjadi salah satu alasan kenapa Madrid memperpanjang kontrak Nacho Fernandes sedang lini belakang bergelimangan bintang yang lebih muda.Â
Pada usia 33 tahun, tak menjadi pilihan utama, namun kenyang pengalaman juara, Nacho adalah kapten pertama Madrid di musim depan.
Back up nan tak rewel
Normalnya sebuah tim utama memiliki 25 hingga 30 pemain. Setiap pemain diberikan status bermain yang biasanya telah disepakati saat negoisasi kontrak.Â
Status yang dimaksud dimulai dari pemain kunci, pemain inti, rotasi skuad, cadangan hingga youngster. Pecandu gim simulasi Football Manager tentu familiar dengan istilah-istilah ini. Hehe.
Status key player menandakan si pemain hampir pasti selalu merumput bila tak teradang cedera atau suspensi. Pemain inti akan bermain pada hampir 90% pertandingan tim, namun sesekali dapat dirotasi untuk diistirahatkan.Â
Sedangkan squad rotation akan mendapatkan kesempatan bermain meski tak sebanyak pemain inti, jarang menjadi starter dan biasanya sebagian besar kesempatan bermain itu berupa masuk di tengah pertandingan. Ole Gunnar Solksjaer, Joaquin Correa, adalah beberapa contoh nama.
Nasib terberat diemban pemain dengan status cadangan. Back up player a.k.a bench warmer. Mereka hanya akan bermain bila pemain dengan status diatasnya tidak dapat bermain atau hanya akan turun pada situasi-situasi tertentu saja. Menjadi cameo di akhir pertandingan misalnya.