Setting lingkungan baca dapat dilakukan misalnya dengan menyiapkan rak khusus bacaan anak-anak. Letakkan di tempat yang terlihat dan mudah dijangkau. Tentu tak harus semua isinya majalah. Bisa saja dengan lembar mewarnai atau lembar aktivitas yang terkait dengan karakter film kesukaannya.
Sisipkan pula majalah anak-anak, buku dongeng berkarakter hewan atau tokoh kenabian. Semakin variatif, semakin menarik. Jangan novel yang dipajang disana.
"Tak asyik. Tak ada gambar!"
Anak protes begitu nanti.
Well, bicara lingkungan tentu bukan saja bicara benda, namun juga tentang manusianya. Wajib bagi orangtua untuk menampilkan diri sebagai sosok yang suka baca pula.Â
Sempatkan waktu barang 20-30 menit untuk duduk membaca di tempat yang terlihat oleh anak. Hindari di kasur, nanti malah tidur.
Percayalah, anak masih berkembang dengan cara modeling. Meniru sosok panutannya. Jangan menyuruh anak membaca sementara orangtua tik-tokan
Bukankah semua pakar parenting sepakat bahwa resep terbaik pendidikan oleh orangtua adalah keteladanan?Â
Maka mari kita bercermin. Jangan-jangan omelan selama ini hanya menepuk air di dulang?
Membacakan Cerita Dengan Interaktif
Old but gold. Membacakan buku adalah tips yang sudah dilakukan sejak dahulu. Biasanya dilakukan sebagai pengantar tidur. Cerita yang dibacakan tentu dimaksudkan untuk menumbuhkan karakter anak. Biasanya cerita hewan, dongeng atau kisah para nabi.
Ada dua cara membacakan cerita, pertama membacakan apa adanya. Maksudnya adalah benar-benar membacakan teks di dalamnya.Â