Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak Sering Berkhayal dan Banyak Tanya, Orangtua Harus Bagaimana?

9 Juli 2020   16:08 Diperbarui: 10 Juli 2020   16:00 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bermain (Sumber foto: pixabay.com)

Si abang, anak kedua, ingin jadi mobil pemadam kebakaran! Bukan, bukan supirnya, tapi mobilnya! Maklum, imajinasi anak tiga tahun, hahaha.

Miris bila kemudian, perlahan, imajinasi-imajinasi itu meluntur. Dipetieskan dengan frasa:

"Sudah besar! Jangan banyak berkhayal!"

Jadilah mereka anak-anak yang kering imajinasi. Miskin kreativitas. Lantaran lingkungan belajarnya, entah di rumah atau di sekolah, terlalu banyak mengatur hingga hilanglah kebebasan berkhayal itu. Terlalu berhasrat untuk menyeragamkan, hingga terlupa bahwa keragaman lah yang mewarnai pelangi.

Nanti yang ada hanyalah anak-anak penurut karena takut, atau anak pembangkang karena bosan. Yang dihasilkan kemudian anak-anak yang enggan menghancurkan kebekuan imajinasi. Cari aman. Pokoknya nilai keluar! Yang penting lulus!

**

sumber foto : pixabay.com
sumber foto : pixabay.com
Bersyukurlah punya anak yang banyak bertanya dan banyak bermain. Itu berarti menunjukkan bahwa ia anak yang sehat, anak yang sedang berkembang fitrah belajarnya. Tinggal kitalah, para orangtua, memantaskan diri untuk mendampingi perkembangannya.

Tak ada yang salah dalam pemberian Tuhan.

Selalu sempurna. Manusia lah yang merusaknya.

Termasuk fitrah belajar.

Curup,
09.07.2020
Muksal Mina Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun