"Uni siap?"
"Siap!"
"Abang?"
"Ciap!"
"Okee. Satu, dua, tiga, mulai!"
Wuuz, sepasang kakak adik lima dan tiga tahun itu melesat. Judulnya lomba lari. Arenanya halaman masjid. Saya bertindak selaku pemberi aba-aba. Ibu dan si bungsu pemandu sorak.
"Yeee, Uni menaaang!" Si sulung, tentu saja, finish lebih dahulu.
"Yeee, Abang kalaah!" Bujang tiga tahun itu berteriak tak kalah seru. Bikin kami semua tertawa. Kalah kok senang? hahaha.
Maka kedua-duanya mendapat hadiah, masing-masing pisang goreng satu biji. Itulah mereka, peserta lomba tadi, duduk berdampingan sembari menikmati hadiah. Bercerita dengan serunya, memperagakan kembali bagaimana tadi cara berlarinya. Seolah-olah tadi kami tidak lihat.
Ah, kiddos. Menang kalah tak bermakna apapun bagi mereka. Yang penting seru!
Sebentar lagi mereka sekolah. Mudah-mudahan nanti mereka tetap bisa seru menikmati pencapaian diri. Agar kebal diterpa badai, berbalut kulutur pendidikan yang dipelihara : kompetisi.