Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kematian Atlet Muaythai Aceh Diduga Bunuh Diri Karena Dikecewakan Pacar

7 September 2023   06:46 Diperbarui: 7 September 2023   06:54 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia olahraga Aceh berduka atas kehilangan salah satu atlet Muaythai terbaiknya, Febirlina Nduru (Siti Rahmah), yang merupakan binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh. Febirlina menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh, Senin (4/9).

Awalnya, tersebar kabar bahwa penyebab kematian Febirlina adalah riwayat penyakit. Namun, pelatih utamanya, Syarwan Saleh, dengan tegas membantah klaim tersebut dan mengungkapkan penyebab yang tragis.

"Kematiannya itu bunuh diri. Dia tidak ada riwayat sakit apapun," kata Syarwan seperti dikutip dari Bithe.co, Rabu (6/9).

Syarwan melanjutkan, Febirlina mengambil langkah tragis ini karena kecewa kepada pacarnya yang juga mantan asisten pelatihnya. Ia telah dijanjikan untuk dinikahi, namun janji tersebut tidak pernah ditepati.

"Dia minta untuk bertemu terakhir kali, tetapi pacarnya menolak. Dia bahkan mengancam akan minum racun jika mereka tidak bertemu. Akhirnya, pacarnya membawa Febirlina ke rumah sakit. Saat peristiwa itu terjadi, Febirlina dan pacarnya berbicara melalui video call," ungkap Syarwan.

Kedua orang tua Febirlina sangat terpukul atas kepergian anaknya. Oleh karena itu, pihaknya akan melaporkan kasus ini kepada polisi, dan Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) akan menyediakan pengacara untuk mendukung keluarga korban.

"Dunia olahraga Aceh pasti merasa kehilangan. Febirlina adalah atlet berbakat dan berprestasi. Selain itu, bagi keluarganya, dia adalah tulang punggung yang gigih," katanya.

Syarwan menyebut, Febirlina sebagai mualaf sejak usia 17 tahun menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Sejak masa SMP, Febirlina rajin berlatih dan berpartisipasi dalam kejuaraan yang akhirnya mengantarkannya meraih medali emas di Kejurnas Liganas Muaythai 2022.

Syarwan juga menceritakan, cita-cita besar Febirlina untuk membeli truk dan memberangkatkan orang tuanya umroh dengan menggunakan bonus kejuaraan yang ia raih. Sayangnya, semua cita-cita tersebut hanya tinggal dalam impian.

"Kami semua merasakan kehilangan yang mendalam. Aceh telah kehilangan atlet berpotensi yang telah membanggakan nama daerah ini," tutup Syarwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun