Dunia olahraga Aceh berduka atas kehilangan salah satu atlet Muaythai terbaiknya, Febirlina Nduru (Siti Rahmah), yang merupakan binaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh. Febirlina menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh, Senin (4/9).
Awalnya, tersebar kabar bahwa penyebab kematian Febirlina adalah riwayat penyakit. Namun, pelatih utamanya, Syarwan Saleh, dengan tegas membantah klaim tersebut dan mengungkapkan penyebab yang tragis.
"Kematiannya itu bunuh diri. Dia tidak ada riwayat sakit apapun," kata Syarwan seperti dikutip dari Bithe.co, Rabu (6/9).
Syarwan melanjutkan, Febirlina mengambil langkah tragis ini karena kecewa kepada pacarnya yang juga mantan asisten pelatihnya. Ia telah dijanjikan untuk dinikahi, namun janji tersebut tidak pernah ditepati.
"Dia minta untuk bertemu terakhir kali, tetapi pacarnya menolak. Dia bahkan mengancam akan minum racun jika mereka tidak bertemu. Akhirnya, pacarnya membawa Febirlina ke rumah sakit. Saat peristiwa itu terjadi, Febirlina dan pacarnya berbicara melalui video call," ungkap Syarwan.
Kedua orang tua Febirlina sangat terpukul atas kepergian anaknya. Oleh karena itu, pihaknya akan melaporkan kasus ini kepada polisi, dan Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) akan menyediakan pengacara untuk mendukung keluarga korban.
"Dunia olahraga Aceh pasti merasa kehilangan. Febirlina adalah atlet berbakat dan berprestasi. Selain itu, bagi keluarganya, dia adalah tulang punggung yang gigih," katanya.
Syarwan menyebut, Febirlina sebagai mualaf sejak usia 17 tahun menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Sejak masa SMP, Febirlina rajin berlatih dan berpartisipasi dalam kejuaraan yang akhirnya mengantarkannya meraih medali emas di Kejurnas Liganas Muaythai 2022.
Syarwan juga menceritakan, cita-cita besar Febirlina untuk membeli truk dan memberangkatkan orang tuanya umroh dengan menggunakan bonus kejuaraan yang ia raih. Sayangnya, semua cita-cita tersebut hanya tinggal dalam impian.
"Kami semua merasakan kehilangan yang mendalam. Aceh telah kehilangan atlet berpotensi yang telah membanggakan nama daerah ini," tutup Syarwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H