"Dakwah kita itu tidak melawan arus, yang paling baik, tetapi mengikuti arus, hanya tidak terbawa arus. Mengikuti di belakang namun dengan handayani (daya), tutwuri handayani. Ada pengaruhnya," imbuhnya.
Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, S. Hut., M.Agr., Ph.D., dalam kesempatan tersebut menyampaikan delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa.
Ia juga memaparkan sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan LDII DIY diantaranya, bersinergi dengan program Pusat Inkubasi Bisnis Syari'ah (PINBAS) Komisi Ekonomi dan Bina Kesejahteraan Umat MUI DIY untuk melaksanakan sertifikasi halal makanan nabati.
Lanjutnya, menggelar Jogja Jambore Anak Saleh (JOGJAS) 2022 yang berpusat di Kapanewon Ngemplak, Sleman.
Selain itu, Atus mengatakan, LDII bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi DIY melaksanakan program Kejaksaan Agung RI, yakni "Jaksa Masuk Pesantren" yang bertempat di Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa Baitussalam, Kota Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Ponpes Kutubus Sittah Mulyo Abadi, H. Jiwantoro, S.Pd. menekankan, para santri agar senantiasa memiliki karakter baik yitu berilmu, berakhlakul kharimah, dan mandiri.
Dalam sambutannya, Jiwantoro mengatakan, para santri yang sedang mengikuti pengajian hadist di ponpes yang diasuhnya itu bukan hanya berasal dari wilayah Jawa dan sekitarnya. Tetapi juga berasal dari luar Jawa seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
"Ruang kelas ponpes ini ber-AC dengan suasana pondok yang sangat asri. Selain itu, santri dapat menginap di asrama putra dan putri yang terpisah, serta tersedia ruang makan dan laundri," jelasnya.
Dengan fasilitas tersebut, menurutnya, santri hanya dikenakan biaya makan setiap harinya Rp15.000 dan biaya admin Rp2.000/hari. "Ayo mengaji kutubus Sittah di Mulyo Abadi," pungkas Ustaz H. Sahli.
Untuk diketahui, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY menyelenggarakan secara rutin Kajian Hadis Kutubus Sittah. Salah satunya di Pondok Pesantren Kutubus Sittah Mulyo Abadi, Sleman, yang sudah berdiri sejak 1984.
Keenam kitab hadist tersebut terdiri dari Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sunan an Nasai, Sunan Abu Daud, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan Tirmidzi. (m)