Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersyukur dan Bangga Jadi Orang Indonesia

1 Maret 2023   09:41 Diperbarui: 1 Maret 2023   11:24 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated By: detik.com

Julukan sebagai negara pertanian amat cocok untuk kondisi geografis ini. Begitupun  sebagai negara maritim, negara kepulauan yang dikelingi oleh dua pertiga lautan.

Air sungai yang mengalir, lahan pertanian yang masih luas, tekstur tanah yang  subur, aneka hayati berlimpah. Kebanggaan dan rasa syukur karena dilahirkan di Indonesia. Apabila dibandingkan dengan negara lain yang mungkin kekayaan bumi dan lautannya tidak sebaik negara kita.

Negara yang Bhineka Tunggal Ika, Multi Etnis dan Kaya akan Keragaman Budaya

Multietnik untuk Indonesia. Warna-warni perbedaan yang menarik sebagai kerangkan yang mebentuk dari peradaban, kekayaan intelektual dari buah kemajemukan yang heterogen-nya kita.

Identitas yang barangkali tidak kita temui pada negara lain, ragam rupa, bentuk, dan tata cara menjadi ciri khas dari ke Bhinekaan Indonesia. Sungguh layak untuk dikatakan, Indonesia negara yang multikultural punya warna.

Baik bersifat vertikal, alam kepercayaan/keyakinan. Maupun yang bersifat horizontal, hubungan kepada sesama manusia dalam kehidupan sosial. Budaya gotong royong dan musyawarah regenerasi yang turun temurun mesti terjaga.

Kekayaan dari keragaman budaya, sungguh sangat menarik untuk Indonesia. Cantik dan eksotis. Bukan untuk diperdebatkan tapi untuk saling kenal mengenal satu sama lain antar sesama kita.

Negara yang Tolerans, Terkenal akan Keramahannya

Toleran bangsa Indonesia sudah terkenal di zaman dahulu, sikap dan sifat yang melekat dalam kehidupan masyarakatnya.

Hal terlihat akan sikap keterbukaan akan orang-orang luar, diterima secara lapang dada oleh masyarakat.

Keramahan bahkan dimanfaatkan orang-orang asing pada zaman penjajahan saat ingin menguasai Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun