Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Suara dari Simpatisan Anies dan Ganjar, Jika Gagal "Tiket" Pencapresan

11 November 2022   22:08 Diperbarui: 12 November 2022   03:12 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated By: nasional.sindonews.com

Maka dari itu, disamping jor-joran kampanye parpol, ormas atau suara simpatisan para pendukung. Tentunya, suara keberpihakan jelas terdengar dan terlihat dari mereka yang berada pada posisi ini, berkempanye dibalik pakaian resmi milik pemerintah. 

Karena hidup adalah taruhan bberkaitan dengan sistem politik, dimana politik lazim berbicara tentang makna sebuah kemenangan sebagai tujuan

Konteks ini pada persoalan cerita seputar pencapresan. Merupakan keinginan dan harapan partai politik dan mimpi politik seseorang. Seandainya diberikan kesempatan dalam keikusertaan di pemilu. 

Seperti Anis dan Ganjar, misalnya. Yang masih goyah pada situasi ketidakpastian melaju. Meski tingkat popularitas dan elektabilitas tinggi dibandingkan dengan yang lain.

Jagal dan mencekal dalam pusaran capres mencapres bisa saja terjadi. Ketika perahu yakni parpol merupakan ganjalan terbesar yang menjadi batu sandungan yang tak jelas, mengarah pada kata dukungan.

Dengan belum adanya titik akhir 'final' siapakah capres resmi yang jelas? Maka informasi politik jadi semakin menarik untuk kita ikuti. Mencermati alur dan menunggu plot twist yang penuh dengan dramatisasi.

Kesan alot, keraguan tampak terlihat dari beberapa partai-partai besar dalam mengumumkan siapakah bakal yang akan dijadikan kandidat, melanjutkan tongkat estafet pemerintahan berikutnya.

Nominasi dari kader sendiri, kader partai lain, hasil rembuk koalisi, atau dari kalangan indepedent yang tidak terikat dengan parpol manapun tuk diusung, maju sebagai perwakilan.

Riuhnya analisis yang pernah berkembang, menilai pemilu 2024 akan diramaikan lebih dari tiga atau empat paslon yang akan terwujud, belum juga bisa dipastikan. 

Jika melihat gelagat dan ending politik belum mencapai klimaks dalam menemukan kata sepakat. Dan keberlangsungan koalisi masih terkesan rapuh, masih bisa berubah kapanpun menjelang pengumuman resmi dari KPU.

Disamping masih alotnya dalam takar menakar, catut mematut kelayakan dan reorientasi mengukur peluang. Masih ditimbang--timbang, sebelum di deklarasikan. Demi ego atau demi sebuah kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun