Pernikahan di usia muda, gejala anak putus sekolah, dan minimnya antusias minat anak-anak muda untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, fenomena yang masih lekat terjadi di kampung penulis.
Baik dilatarbelakangi persoalan klasik, yakni kendala dari perekonomian keluarga, lingkungan yang tidak mensupport/mendukung rentan dipengaruhi dari lingkungan teman-teman yang rata-rata tidak sekolah atau putus sekolah.
Pada sisi lain adanya sebuah pemahaman yaitu cara pandang yang keliru dimasyarakat, bahwa pendidikan tinggi tidak terlalu dianggap penting, dan mencari uang lebih menarik dibandingkan dengan sekolah yang tinggi-tinggi, toh pada ujungnya setelah tamat sekolah, uang juga yang akan dicari.
"Kerja cari uang juga kan. Tuh sih Anu yang sekolah tinggi pada nggak ada kerjaan, nganggur tuh gelar sarjana. Balik tani ajak dong, Â coba dari dulu."
Masih kurangnya pemahaman tentang arti penting dari dunia pendidikan di masyarakat seringkali memberi pandangan keliru bagi anak-anak muda, membuat tak berminat untuk sekolah dan melanjutkan jenjang studi yang lebih tinggi. Anggapan keliru ini dalam menilai arti pentingnya dunia pendidikan dari persepsi mereka.
Pernikahan di usia muda, gejala anak putus sekolah, dan minimnya antusias minat anak-anak muda untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi berkaitan pada tiga pemandangan lumrah ini yang terjadi dalam masyarakat.Â
Baca juga:Jangan Malu atau Gengsi Menjadi Petani
Dari tiga pemandangan diatas, berkaitan satu sama lain. Putus sekolah, tidak melanjutkan pendidikan pada jenjang berikutnya. Muara akhir yakni keputusan tuk menikah, cara pikir sederhana anak-anak muda yang tidak melanjutkan sekolah yakni menikah cepat. Dan bertani jadi pekerjaan yang lazim untuk dilakukan.
"Ketimbang kagak jelas kemana arah tujuan, sekolah kagak. Ya, mending nikah aja dech...kecuali loe sekolah."
Nah berdasarkan ini juga, menjadi petani merupakan pekerjaan utama yang bisa dilakukan. Baik yang berstatus jadi pengantin muda (baru), atau yang belum menikah. Beraktivitas/bekerja menjadi petani muda, umumnya petani kopi.Â