Jikalau, terjadinya koalisi Gerindra dan PDI P Antara Prabowo dan Puan Maharani, maka opsi-opsi lain bisa saja terjadi bagi parpol lain, bergabung atau membentuk aliansi baru. Dinamika politik yang dinamis, memungkinkan parpol lain mempertimbangkan langka selanjutnya, yang bersifat menguntungkan pastinya.
Dalam kacamata awamologi penulis, PDI P sebagai partai besar, dengan kader yang militan, punya nama, dan basis suara/lumbung suara. tentunya tidak mau kecolongan dari parpol lain, bukan.
Namun timpang siur, siapakah yang akan maju dari PDI P? Sipakah yang akan diusung? Dengan parpol makanakh mereka akan berkoalisi? Menjadi tanya besar bagi publik. Terlebih adanya dua figur dari PDI P yang dianggap akan bersaing untuk maju, Ganjar kah atau putri kandung sang ketua umum, Puan Maharani.
Permasalahan siapa bakal calon yang diusung PDI P, setidaknya memberi ragam anasir publik. Yang diketahui dua sosok masih tarik menarik, dalam artian kepastian dari PDI P menentukan siapakah yang akan diputuskan.Â
Berdasarkan tingkat kepopuleran dan hasil lembaga survey, tingginya tingkat respon publik terhadap Ganjar Pronowo daripafa Puan Maharani, tentunya PDI Perjuangan juga ojo kesusu dalam menyikapi.Â
Seandainya, PDI P memaksakan dalam artian menentang animo publik dengan memaksakan kehendak Puan Maharani bergandeng dengan sang ketua umum Gerindra Probowo Subianto. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi internal PDI P terjadinya gesekkan sesama internal partai. Dalam menakar potensi bakal calon.
Dan Megawati sang ketua umum akan dihadapkan dengan pertimbangan yang cukup pelik, menurutku.
- Pertimbangan partai atau kelanjutan estafet trah Soekarno, Ganjar atau Puan
- Koalisi Gerindra, dan berposisi sebagai wapres tentunya mustahil untuk sekelas Megawati dan PDI P
- Kekhawatiran, keluarnya Ganjar lalu dipinang dari parpol lain
- Tergerusnya suara PDI P karena salah usung capres, atau salah menentukan kawan berkoalisi
Belum lagi besarnya peranan Jokowi, kekuatan relawan Jokowi yang dinilai berpotensi besar mewarnai simpati publik. Maka kebijakan Megawati msetinya selaras dengan arah kemana Jokowi mengarahkan kekuatan relawan yang cukup solid. Pasalnya kekuatan relawan menentukan kemanangan daam pilpres 2019 bukan.
Maka indikasi masalah internal bakal calon dari PDI P, sosok Ganjar, Puan, Megawati, dan Jokowi. Penentu arah kebijakan pemilu mendatang. Dan penulis yakin, PDI P telah memperhitungkan kemungkinan yang bakal ditempuh, langkah taktis yang akan dilakukan.
Atau bisa jadi belum pastinya sosok figur ditentukan adalah cara partai Benteng untuk memberikan kejutan, meraih kembali kemenagan, entahlah.
Salam