Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tetangga adalah Keluarga Terdekat Kita, Iya Kan?

31 Mei 2022   10:39 Diperbarui: 31 Mei 2022   10:47 3563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: www.kompas.com

Hal ini penulis alami sendiri dan amati di lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, bagaimana cara masyarakat terhadap kita tergantung dengan cara dan sikap kita pada mereka.

Bisa dibayangkan jikalau hubungan sosial kita kurang harmonis, tentunya hukum sosial akan berlaku sebagai timbal balik bak pepatah "apa yang kamu tabur itulah yang kami tuai."

Hal ini bisa terjadi karena berdasarkan asumsi subyektif  khususnya ditempat tinggal. Menjadi catatan menarik untuk penulis sendiri bagaimana hidup kita bertetangga masyarakat. Agar terhindar dari sanksi sosial.

  1. Rajin bersilaturahim kepada tetangga, meski dalam kondisi sesibuk apapun aktivitas kerja yang kita lakukan.
  2. Rajin mengikuti kegiatan yang diadakan masyarakat, seperti kerja bakti bersama atau gotong royong, pertemuan majelis untuk berkegiatan.
  3. Rajin menyapa orang lain meskipun sekedar sapaan. Hai apa khabar bro, pak, misalnya. Ngobrol santai.
  4. Ringan tangan jika ada kegiatan dan membantu orang lain.
  5. Menghormati perbedaan, tidak menyombongkan diri, egois, dan tidak membeda-bedain mereka.
  6. Simpati dan selalu berempati dalam kedukaan orang lain.
  7. Selalu hadir dan berkontribusi pada acara masyarakat, acara hajatan misalanya.
  8. Dan jangan lupa terapkan sikap yang suka berbagi kepada orang lain

Lalu apabila kehidupan bermasyarakat atau bertetangga kita terjalin secara baik. Maka banyak manfaat yang kita temukan dan dapati, seperti rumah aman jika beperpegian jauh (mudik), dapat rejeki durian runtuh justru dari para tetangga.  

Karena Tetangga Adalah Keluarga Terdekat Kita, Iya kan

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun