Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tidak Ada yang Beda dengan Tahun Baru?

4 Januari 2022   09:03 Diperbarui: 4 Januari 2022   09:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik-detik pergantian akhir tahun kemarin, saat jarum jam tepat pukul 00.00 adalah moment yang dinantikan semua orang merayakan penutup akhir tahun 2021 dan masuknya tahun baru 2022.

Menyongsong permulaan tahun baru dengan sejuta harapan yang menyertainya semoga ditahun yang baru ini semua keinginan yang diidamkan dapat terpenuhi secara baik.

Gelegar petasan dan percikan kembang api dilangit-dilangit menghiasi malam, suara terompet berkumandang, api unggun dimana-mana merupakan pemandangan yang lazim kita saksikan disetiap malam tahun baru.

Pada sisi lain kegiatan berwisata ria bareng keluarga, bergadang suntuk sambil karoake dengan teman-teman, kumpul-kumpul bakar jagung atau Ikan. Moment yang pas membangun harmoni antar kita.

Ya, anggap saja perjalanan kita ditahun 2021 yang kemarin adalah pelajaran yang berharga untuk dipetik dan diambil hikmahnya. Dan membangun pandangan positif dalam menyongsong tahun 2022 saat ini.

Sungguh tepat apa yang disampaikan dalam istilah kata Exprience is the best teacher (pengalaman adalah guru yang terbaik) bukan.

Pengalaman yang berharga ini adalah hikmah bagi kita untuk memperbaiki hidup kita kedepannya. Semoga hal yang kurang atau tidak bermanfaat yang pernah kita lakukan ditahun 2021 tidak terulang kembali ditahun 2022.

Yang baik selalu dipertahankan bahkan bisa ditingkatka lagi, ya kan. Yang kurang baik yang pernah dilakukan, dapat dijauhi dan ditinggalkan, katakan goodbye masa lalu. 

Hal sangat relevan dalam firman Allah SWT dalam Al-qur'an surat Al-ashr: 1-3. Resolusi buat kita tuk menghadapi tahun baru 2022, teman.

Artinya: Demi masa (Waktu), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (QS Al ‘Ashr: 1-3)

Kerugian terbesar dalam hidup kita, yakni mensia-siakan waktu yang Tuhan tekah berikan kepada kita. Hidup dalam gelimang dosa dan bangga atas dosa yang dilakukan. Dan tidak berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Kita yakini semua agama manapun bukan hanya agama Islam saja loh. Selalu menyampaikan seruan kebajikan kepada umatnya, untuk selalu berbuat baik dan menebarkan kebajikan antar sesama dan alam ini.

Untuk itu dalam artikel receh ini dengan judul "tidak ada yang beda dengan tahun baru?" Sebagai pandangan pribadi penulis melihat pribadi penulis sendiri sebagai cermin dalam intropeksi diri sendiri

Sejauh mana kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan.Senada dengan religi Raihan "demi masa" .

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran

a a a.....

Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(sihat sebelum sakit)
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit

(Ingat lima perkara) Hidup sebelum mati
(sebelum lima perkara) Sihat sebelum sakit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Muda sebelum tua

(Ingat lima perkara) Kaya sebelum miskin

(sebelum lima perkara) Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun