Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Bisnis Tanpa Modal di Era Digital

5 Oktober 2021   23:36 Diperbarui: 6 Oktober 2021   02:04 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitupun usaha warung telepon, tokoh-tokoh butik pakaian dan sebagainya harus gulung tikar jika tidak meresepon perkembangan arah teknologi digital saat ini. Fakta yang sudah berlangsung.

Bisnis waralaba pun tak luput dari arus diera digital loh, seperti bentuk pesanan/permintaan jarak jauh. Warga mau apa, cukup hubungi lalu menunggu pengiriman/antar barang langsung ke alamat tujuan

Begitupun keinginan buka usaha seperti butik misalnya. Meskipun tidak punya tokoh, tidak punya modal membeli pakaian dalam jumlah yang besar. Cukup dengan adanya permintaan sesuai dengan yang pembeli ingin, kita cukup hubungi shopee, lazada atau tokopedia lalu bisa kita jual kembali kepada pemesan loh.

Jadi berusaha tanpa harus punya tokoh,tanpa harus memiliki barangnya langsung  cukup dengan memanfaatkan akses digital yang semakin cepat dan simple dapat membuka tokoh sendiri meskipun kita tinggal didaerah perdesaan.

Hal ini juga didukung oleh usaha-usaha jasa yang bergerak dibidang pengiriman, ekspedisi atau agen yang menjangkau disetiap daerah. Semakin mempermudah dalam mendistribusikan produk kepada pembeli. Semakin mendukung masyarakat desa untuk terjun membuka usaha sendiri. Mencoba peruntungan dalam dunia bisnis kan.

Nah, minus modal bukan..

Contohnya, sebut saja Bik Surti si penjual nasi gaprek dikampung sebelah tempat tinggal penulis. Usaha yang ia rintis beberapa tahun yang lalu, yang dulu hanya penduduk setempat sebagai pelanggan setia.

Namun saat ini nasi gaprek bik Surti telah dikenal diberbagai kampung. Tinggal pesan melalui aplikasi atau media sosial barangpun langsung menghampiri/data kepada pelanggan. Tanpa harus repot buang-buang mendatangi warung gaprek bik Surti.

Hal ini juga mulai merambah pada usaha-usaha dalam bentuk lain, cukup pesan barangpun akan tiba menyasar para konsumen. Mau pakaian pesan online, atau langsung ketempat usaha yang telah berdiri diperdesaan. Mau barang bangunan tinggal japri he...

Kembali ke orang desa menyesuaikan diri diera digital sangay efektif dan efisiens dalam menyongsong perubahan. Hal ini juga dalam dunia pertanian, menurutku. Seyogyanya mempermudah para petani menjual hasil buminya selama ini, jangan sampai selalu dirugikan iya toh.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun