Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Power "Cancel Culture" sebagai Gerakan Massa Berbahaya!

14 September 2021   19:04 Diperbarui: 14 September 2021   19:11 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, kasus Saiful Jamil setidaknya memberikan pelajaran lain buat publik figure dan siapapun itu. Bahwa cancel culture 'boikot' massa bisa berbahaya berdampak secara luas khusus citra seseorang, menaikan bahkan menjatuhkan pamor seseorang.

Khususnya buat para politikus menjelang pesta akbar 2024, pilpres, pileg dan pilkada nantinya. Jika cancel culture bisa terbentuk dan bergerak maka power tuk saling jatuh menjatuhkan atau saling menaikan bisa saja terjadi bukan. Keefisiensi penggalangan massa  melalui 'cancel culture'.

Apalagi jika selama ini dianggap kurang baik, terlibat skandal mesum video syur, korupsi uang rakyat, dan hal-hal yang dianggap tercelah oleh masyarakat. Dan bersiaplah menerima sanksi sosial itu dari Power "Cancel Culture" Sebagai Gerakan Massa!

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun