Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Stigma Lagu Genjer-genjer, Getah Politik Masa Lalu

7 September 2021   19:44 Diperbarui: 7 September 2021   19:51 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjemahan Bahasa Indonesia
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Genjer-genjer di petak sawah berhamparan
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Ibu si bocah datang mencabuti genjer
Dapat sebakul dia berpaling begitu saja
tanpa melihat
Genjer-genjer sekarang sudah dibawa pulang

Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Genjer-genjer pagi-pagi dijual ke pasar
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ditata berjajar diikat dijajakan
Ibu si gadis membeli genjer sambil membawa wadah-anyaman-bambu
Genjer-genjer sekarang akan dimasak

Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Genjer-genjer masuk periuk air mendidih
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Setengah matang ditiriskan untuk lauk
Nasi sepiring sambal jeruk di dipan
Genjer-genjer dimakan bersama nasi

Latar belakang lagu ini diciptakan dari gambaran keadaan masyarakat desa di Banyuwangi yang miris. Penderitaan kala itu menjadikan tumbuhan gulma dipersawahan dijadikan makanan, untuk penahan dari rasa lapar. 

Kepopuleran lagu menginisiasikan media politik dari partai politik berhaluan kiri PKI ditahun 1959--1966 dimasa demokrasi terpimpin. Lagu propaganda Partai Komunis Indonesia. Hingga diasosiasikan sebagai lagu miliknya PKI. Untuk meraih simpati rakyat.

Melansir dari berbagai sumber artikel. Tidak terlepas dari kaitan Muhammad Arief sang pencipta lagu juga sebagai anggota Lekra onderbouw sayap politik PKI dibidang lembaga kebudayaan rakyat. 

Persitiwa G30/S PKI dalam Film penghianatan PKI. Dimana adegan ada senandung lagu genjer--genjer dinyanyikan para anggota gerwani (gerakan wanita Indonesia) di lobang Buaya saat menyilet dan menyiksa para jenderal, pahlawan revolusi.

Pasca tumbangnya orde lama, penumpasan gerakan PKI 1965. Dengan naiknya Soeharto menjadi presiden kedua dikenal istilah orde baru. Semua yang berbau komunis dan PKI dihapus bahkan dilarang pemerintah Orba. 

Perlakuan pun sama pada lagu genjer-genjer ini. Dilarang untuk dinyanyikan dan didengar oleh publik. Lagu yang identik dengan pergerakan Parta Komunis Indonesia, dibekukan semasa orba berkuasa.

Mungkin benar pada awalnya adalah Propaganda PKI bertujuan. Namun selanjutnya menjadi propaganda Orba untuk menjudge para simpatisan PKI. Dan mempertahan eksistensi politiknya dengan membangun citra anti komunis dimasyarakat.

Membangun stigma di masyarakat atas lagu terlarang keberhasilan membangun opini publik. PKI mesti dihancurkan dan antipancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun