Berlahan-lahan harta dimiliki berguyur habis tergadai dan terjual demi menutupi hutang. Â Belum lagi biaya sekolah Ali pun terkena imbas dari semakin semrawut kehidupan keluarga Rafiah dan Ahmad.
*****
Khabar buruk pun tiba Ahmad dipecat dari perusahaannya, karena perusahaannya tidak sanggup lagi membayarkan gaji para karyawannya, karena bangkrut.Â
Membuka pikir suami istri ini pindah rumah yang biaya sewanya lebih kecil, dan mengembalikan barang-barang yang sudah mereka hutangi.
Ali pun jatuh sakit, terbaring lemas di tempat tidurnya. Akhirnya Rafiah meminta bantuan kepada orang yang telah dihutanginya dahulu, dengan penawaran kehormatan Rafiah. Â Demi sang anak kehormatan yang ia pegang harus luluh untuk melayani nafsu si laki mata keranjang.
Ending
Rafiah pulang melihat Ali sudah terbujur kaku ditutupi dengan kain panjang, Rafiah pun merasa menyesal, dia menangis dan akhirnya pingsan saat mengetahui anaknya sudah meninggal.Â
Dari hari ke hari tingkah lakunya semakin berubah, kadang dia tertawa, kadang dia menangis, ternyata ingatannya sudah tidak sempurna lagi.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H