Pengalaman karena sering berkunjung ke rumah teman Ahmad, setiap bertamu dirumah orang, mereka selalu disuguhi dengan perabotan-perabotan rumah yang mewah, dan perhiasan yang mahal.Â
Mempengaruhi jalan pikir sang Ahmad tuk meniru kehidupan teman-temannya. Didalam hati Rafiah sangatlah menolak keinginan sang suami, namun apadaya berlahan juga berubah dan menikmati pola hidup yang baru ini. Glamour dan hedonis.
Karena terbesit rada minder Rafia dilingkungan barunya. Malu tinggal disekitar tetangga yang hidup bagaikan pata Sultan semua. Rafiah merasa ia tidak pantas bersanding dengan mereka yang berbanding terbalik dengannya
Apapun cara dilakukan Ahmad tidak mau kalah saing, berhutang dan terjebak simpan pinjam kehidupan ibukota. Sehingga hutang mereka bertambah banyak, menumpuk dan semakin besar dari ke hari.
*****
Ahmad pun tergiur bujukan temannya tuk memiliki motor, meski awalnya serasa berat dan ragu akhirnya diambil juga dengan cara angsuran bulanan (kredit)
Ahmad dan keluarganya selalu hidup dalam kegembiraan, setiap bulan dia mengajak anak istrinya kalan-jalan dengan motornya, seperti yang dicita-citakan hatinya dahulu. Hilang rasa galau kala menikmati keindahan luar kota.
Perubahan dirasakan oleh Rafiah dahulu waktu mengeluarkan uang simpanan nya untuk membeli motor itu, yang teringat hanyalah kesenangan saja.Â
Sejak mempunyai motor, Rafiah tak dapat lagi menyimpan uang sepeserpun, tetapi uang belanja kadang terpaksa diambil untuk membeli bensin dan untuk membetulkannya jika ada kerusakan.
Karena itu makin lama makin terasa kekurangan sisa gajinya. Berhutang kepada orang lain tuk menutupi biaya hidup yang semakin besar. Hutang pada rentenir dengan bunga yang selangit. Tiap hari juga ditagih sang renten.Â
Sampai dengan niat sang renten tuk bermain adegan dewasa pada Rafiah karena tidak mampu membayar hutang, meski ditolak..hehehe