Konon, katanya penarinya bisa ketahuan bila tidak suci lagi, Jika terdapat salah satu diantara penari tersebut melanggar, maka akan terjadi keanehan.
Bisa saja terjadi kesurupan atau alat musik seperti Gong, Kulintang, Redap akan pecah bahkan bisa meledak.
Atau mencoba memasukan gerakan hasil kreasi ciptaan sendiri. Dalam tarian, merubah pola gerakan dari tarian aslinya. Saat pertunjukan berlangsung.
Maka, banyak yang terjadi kesurupan diantara penari, dan akhirnya meminta tumbal seekor Ayam Hitam yang dipotong lalu diletakan di Bukit Kaba.
Tanpa ritual khusus seperti orang Rejang dahulu. Secara garis besar pemerintah daerah telah menetapkan gerakan dalam Kejei. Sedang seni tari yang hampir serupa dari Tari Kejei, merupakan tari persembahan kreasi bari yang terinpirasi dari tarian sakral Tari Kejei.
Salam
Sumber Referensi;
Wikipedia
Http//pedomanbengkulu.com 'Tarian Sakral dari Bengkulu' 17 Juli 2018
Http//pojokseni.com 'Misteri Tari Kejei, Tari Sakral Asal Tanah Rejang' 11 September 2015
Http//pariwisataindonesia.id 'Tari Kejei, Tarian Sakral dari Bengkulu' 25 Januari 2021