Penari Tari Kejei tidak diperbolehkan satu suku (marga) yang sama. Masih dalam keadaan suci, pemuda dan pemuda yang masih perawan dan perjaka.
Sebelum Tari Kejei dipertunjukan dibalai Kejei. Ada istilah khusus dalam penurunan alat musik yang disebut dengan istilah 'temu'un gung klintan/temu'un gong'.
Dimulai dengan para penari dengan membawa cerano berisi Sirih sebagai lambang penghormatan. Penari yang terdiri dari bilangan ganjil dan berpasang-pasangan. Pria dan wanita.
Melihat gerakan dalam Tari Kejei yang indah lemah gemulai yang sedemikian rupa. Terbilang lebih sederhana bila dibandingkan dengan gerakan tarian daerah lain. Pada dasarnya terdiri dari 6 gerakan;
Pertama, gerak sembah menari yang bermakna sebagai penghormatan kepada roh para leluhur, kepada tamu agung dan para penonton yang hadir saat acara kejei berlangsung.
Kedua, gerak berderap salah pinggang yaitu gerak yang bermakna sebagai kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Ketiga, gerak metik jari sebagai bentuk penerimaan terhadap keluarga atau teman baru.
Keempat, gerak mateak dayung (matahin datung) sebagai makna penyerahan hidup kepada yang Maha Esa.
Kelima, gerak sembah penyudo sebagai makna ucapan terima kasih atas kelancaran dalam melaksanakan Tari Kejei.
Keenam, gerakan yang terakhir yaitu gerak mendayung sebagai makna perpisahan. Baik perpisahan kepada leluhur, penonton, maupun perpisahan sesama penari.
Cerita Sakralnya, percaya atau tidak, terserah. Tapi kejadiannnya ada lho..