Dari sengitnya perperangan grilyawan merebut kemerdekaan. Bertempur dengan para penjajah. Dialami Yusuf bersama keluarga sebagai pengungsi, menghindari kecamyuk perlawanan para pejuang.
Pengalaman semasa jadi pengungsi setidaknya membekas pada diri Yusuf. Â Kebencian pada penjajah dan juga munyulut benci pada satu etnis tertentu. Yakni dendam pada etnis Tiongha.
Api dendam Yusuf mengingat bagaimana kebrutalan penjajah menyita hak milik rakyat, meruntuhkan pondok tempat tinggal sementara semasa dipengungsian, kejamnya pemukulan mereka pada Ayahnya, tepat didepan mata Yusuf.
Salah satu wajah yang ia ingat saat itu yakni mimik wajah etnis Tiongha. Sehingga dalam cerita akan ada perseteruan Yusuf nanti yang hampir berujung perkelahian.Â
Tepatnya, pada orang Tiongha yang kebetulan Yusuf bertemu pada pelaku kekerasan dengan keluarganya semasa pengungsian. Namun, dipertengahan cerita justru berdamai dan akhirnya bersahabat. Bahkan penghubung cintanya Yusuf pada gadis Tiongha.
Darinya juga, ia mengetahui bahwa etnis Tiongha juga dimanfaatkan penjajah dalam trik politik penjajah. Bom waktu, politik adu domba penjajah antara pribumi dan orang Tiongha. Pertentangan etnis
Hidup dipengungsian, menciptakan karakter kaku pada Yusuf. Dan terlambat masuk sekolah. Lebih tua daripada teman-teman sebayanya. Bahkan jadi olok-olokan teman kelas disekolah.
Disekolah ada satu sosok yang simpatik atas tingkahlaku Yusuf. Mengapa Yusuf sangat benci atas nama yang berkaitan dengan penjajah. Guru muda merubah pelan dan pelan, melenturkan sikap Yusuf. Dan salah satu orang yang berhasil mengarahakan jiwa nasionalisme Yusuf keras, menjadi terarah.
Cikal Bakal Cinta Yusuf Bertemu dengan Gadis Tiongha
Nah, peristiwa tidak sengaja yang berujung merubah segalanya dari cerita. Saat Yusuf menolong seseorang pria tua dari para pencopet. Yang sedang memeras paksa dengan senjata.Â
Jiwa patriot Yusuf pun bangkit. Tuk menolohg. Dan akhirnya berujung keributan. Terjadinya perkelahian dengan para bandit jalanan. Dan Yusuf pun tertusuk pisau. Dan terluka parah.Â