Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stabilnya Permintaan Pisang di Kalangan Petani, Yuk Dibudidayakan!

29 Juli 2021   07:49 Diperbarui: 29 Juli 2021   07:52 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini tidak terlepas dari pertimbangan pasar, mengapa Pisang cocok sekali untuk ditanam?

__Penggemar Pisang. Banyak diantara kita yang doyan dengan buah Pisang. Selain kandungan buah yang kaya manfaat, dunia kesehatan seringkali menganjurkan untuk mengkonsumsi Pisang. 

__Banyak usaha skala mikro ataupun makro, berbahan baku dari Pisang. Produk olahan makanan beragam model dan bentuk yang perdagangkan.

__Proses tanam dan perawatan yang tidak ribet dibandingkan dengan beberapa jenis tanaman buah-buahan yang lain.

__ Cocok dengan kondisi tanah kita yang subur, bisa tumbuh dengan mudah. Yang beriklim tropis, kalung zamrud khatulistiwa. Tongkat dan batu jadi tanaman. Suburnya Indonesia. 

___Pisang selain buah, umbi, serat, jantung pisang hingga daunnya punya nilai jual. Dari kreasi makanan, obat-obatan hingga kerajinan tangan.

Nah, buat kita semua. Daripada lahan tidur kosong tanpa tanaman. Ada tanaman namun serba tanggung ditanam, ditanam hanya beberapa batang, iseng-iseng semata.

Ada tanaman tapi permintaan pasar kurang menjanjikan. Yuuk, kita coba Pisang ajalah. Baik Pisang Raja sampai dengan Pisang Ambon pun kita coba budidayakan dan kembangkan. 

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun