Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Alergi dengan Politik, Politik Itu Seperti Drama Film Menarik Juga Menakutkan

18 Maret 2021   06:49 Diperbarui: 18 Maret 2021   07:05 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau jangan jangan secara tidak disadari adalah sebagai pelakunya! Meskipun ruanglingkup yang dijalani bukan puncak tertinggi politik tanah air sebagai pemerintah.  Seperti skala kecil di lingkungan tempat tinggal kita selalu bau politik.

Dalam hal ini sebagai rujukan pemaknaan akan politik versi awamologi ku. Politik tak ubah seperti drama perfilman yang sering kita tonton. Aktor yang terkadang kita hujat, tapi masih tetap ditonton disertai tepuk sorak sorai kita layangkan. 

Ending film yang menakjubkan atau justru berujung kekesalan? Adalah konsekuensi dalam Menilai dan merasakan film begitupun pada politik.

Politik itu Bak Drama Film

Panggung politik drama nyata dilakoni para aktor kawakan yang sangat tidak diragukan lagi soal akting yang dimainkan, jago pada seni peran, mahir pada seni rupa, lihai dalam tuturkata maupun sapa, dan pandai membaca suasana.

Peran Antagonis atau protagonis merupakan keterampilan terdidik dan terlatih bagi pemain sekelas mereka. Bisa menjadi aktor dalam dua peran sekaligus sesuai tema dan irama pada skenario perfilman.

Atau menyesuaikan jalan cerita dari sang penata alur yakni sutradara, serta sponsor sebagai produser menuntut mengapa film harus menarik, memikat seribu bahkan sejuta mata ganda untuk terpukau akan suguhan yang akan ditampilkan, apik tanpa rekayasa dari buah karya sang editor.

Berbicara drama yakni pertunjukan sebuah film pun musim-musiman, menyesuaikan selera pangsa. Bergenre horor, adventure, action, komedi, romantic yang justru punya daya minat menurut trend berkembang.

Politik tidak beda dengan kilasan cerita film menurutku. Mungkin perbedaan mendasar antara film dan politik justru pada sisi akhir cerita, film happy ending sedangkan politik tidak jelas akan bagaimana ceritanya akan berakhir.

Drama film di ujung ceritanya, selalu berbahagia diakhir, aktor utama selalu menang atas musuh/lawan. Namun lain cerita dalam politik, tidak bisa ditentukan akhir ceritanya. Terlalu mistis/ misterius untuk diterka, hanya ramalan bersifat kemungkinan semata. Dan tidak diketahui siapa aktor yang baik atau buruk dalam politik.

Penutup. Politik itu penting dan harus, alergi politik menyalahi politik jelas kesalahan pemahaman dalam memaknai politik. Kesalahan ada pada dipelaku yang berpolitik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun