Doa Ku Tuhan
wahai sang pencipta alam ini, jadikanlah aku sebagai perpanjangan tanganMu.
bila luka dan patah karena kecewa, kuingin butiran embun pagi menyembuhkannya.
jika marah dan benci selimuti diriku, kuingin rasa cinta sebagai peredam kecamuk api yang bersemayam.
bila ada keraguan dalam langkah, kuingin ada kepastian akan keinginan.
jika dirundung keputusasaan, kuingin senoktah harap selalu ada.
ku tak ingin kegelapan kegelapan tanpa ada sinar cahaya.
Sekilas Novel Atheis
Sastra klasik ini diterbitkan PT Balai Pustaka, Jakarta 2009. Ditulis oleh Achdiat K. Mihardja. Penulis yang telah menggoreskan penannya pada era sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik ini.
Karya sastra ini telah dicetak pertama kali pada tahun 1949. Dan memiliki pelajaran yang dapat dipetik dari membaca kisah dalam buku ini. Setidaknya mengisahkan pergumulutan batin anak manusia tentang Tuhan.
Tuhan merupakan tema penting dalam sejarah kesadaran manusia, dalam upaya menemukan Tuhan yang benar-benar bermakna dan relevan bagi hidup mereka.
Keraguan manusia pada eksistensi Tuhan dan keberadaan Agama dipertanyakan. Dengan pendirian rasional bahwa Tuhan adalah hasil pemikiran manusia itu sendiri. Tuhan bagi mereka adalah kekuatan diri sendiri dan teknologi yang mesti diyakini, jelas kongkrit.