Mendengar Musik dan Ketenangan Jiwa
Musik adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia. Berupa lantunan bunyi yang berirama. Merdu dan indah menghibur hati di waktu sepi bahkan merangsang semangat dalam bekerja.
Tak jarang justru musik sering menemani kita dalam beraktivitas. Misalnya saat mengetik tugas perkuliahan, membuat laporan kantor, membaca sambil rebahan, menulis puisi romantis buat pacar.Â
Mendengar musik memberikan keasyikan tersendiri di tengah kesibukan.
Bahkan musik juga dapat menjadi pelarian hati lagi kecewa, kemarahan yang terpendam, pelepasan puncak kejenuhan, stress dari banyak tugas yang menekan.Â
Jadi dapatlah dikatakan musik pengisi kekosongan, menghibur hati yang luka dan pemantik jiwa andrenalin tuk selalu bergairah.
Fakta lainnya, pada saat acara akbar pun musik selalu melengkapi. Bak penyempurna sebuah kegiatan. Bernyanyi ria diringi alat musik dan lantunan suara emas semua peserta, kan. Serasa tak seru kalau tanpa adanya musik.
Musik seiring sejalan dengan bait-bait dalam lirik lagu. Walaupun ada musik tanpa lirik lagu seperti instrumen relaksasi, mozaik dan lain sebagainya. Tapi, musik dengan lagu bagaikan garpu dan piring saling lengkap melengkapi.
Musik yang kaya akan makna pastinya selalu tersirat pesan dan kesan positif buat pendengar. Dan bukan hanya sekedar menghibur saja tapi memberi sugesti positif buat khalayak. Kata teman, musik itu harus ada jiwanya.
Komunikator, kalau dalam musik sang penyanyi harus bersuara bagus, memiliki suara khas beda dengan penyanyi lain. Bakat sebagai penyanyi tampak menonjol memang benar-benar berjiwa penyanyi. Menarik cocok dengan lagu dan genre musiknya. Dan sebagainya.
Komunikan. Selera pendengar. Yang lagi diminati pangsa pasar. Atau  selera fans/para penggemar. Yang sekarang temanya apa sih yang berkembang. Namun jangan lupa ciri khas harus ada, agar punya fans sendiri kan.
Media. Alat musik. Seiring perkembangan teknologi mau atau tidak mau alat pun mestinya bermetamorfosa kan. Mesti canggih. Untuk mendukung performan musik lebih baik.Â
Termasuk media publisnya. Yang tidak pakai kaset, VCD, DVD lagi tapi menggunakan media aplikasi lebih jitu dalam pemasaran.
Pesan. Makna karya itu penting. Karena musik adalah bentuk seni/keindahan. Maka pesan keindahan adalah penting. Indak liriknya, dalam maknanya. Indah semuanya pokok...eh.
Umpan Balik. Ketika unsur diatas terpenuhi umpan balik adalah klimaks sebuah karya musikal menjadi menarik berkualitas dan berkelas.
Persuasifnya musik menghujam pada jiwa, bergetar, menghentak rasa, bahkan menetes butir air mata, merinding bulu roma, menusuk mengiris dan membakar kutub jiwa.
Fakta dapat dirasakan ketika mendengar sebuah lirik pada bait-bait lagu diiringi irama dalam musik seakan memberikan suatu arti kata pada diri.
KORELASI MUSIK DENGAN JIWA
Bagaimana korelasi musik dengan jiwa? Untuk menjawab sebenarnya kita harus kembali pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk yang mencintai keindahan.
Dan juga makhluk yang tidak terlepas dari tantangan dan permasalahan. Dimana tantangan permasalahan yang sulit dan memperihatinkan, manusia membutuhkan sebuah ketenangan sebagai juru selamat dalam menyelsaikannya.
Apakah bantuan orang lain atau mukjizat Tuhan. Meditasikah, jalan--jalankah atau justru dengan mendengar musik. Berkaroke ria. Membuat jiwa tenang dalam memutuskan tindakan, misalnya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H