Suatu hari, Anand melihat beberapa anak miskin tidak mendapat pendidikan yang layak. Meninggalkan kursus tersebut, ia mulai membuka kelas untuk mereka yang tidak mampu. Karena mereka yang miskin harusnya juga mempunyai kesempatan belajar yang sama.
Hal ini membuat Lallan Singh marah, segala cara dilakukan untuk menjatuhkan citra Anand.Kelas dimulai dengan 30 orang murid dari beragam latar belakang. Anand mengajar dengan cara yang menyenangkan, mudah, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Keluarga mendukung penuh. Ibunya memasak untuk para murid dan adiknya, Pranav, membantu sebanyak ia bisa. Semua biaya pendidikan termasuk tempat tinggal dan makan gratis. Gubuk itu menjadi tempat belajar yang menyenangkan.
Kekurangan fasilitas di kelas dan ancaman demi ancaman lain tidak membuatnya menyerah. Namun keluarga mereka kembali kekurangan uang. Muridnya mulai kelaparan, nilai awal mereka tidak memuaskan. Anand sekali lagi berhadapan dengan kemiskinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H