Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harapan Kami Sederhana, Hanya Kerja dan Amanah, Pak!

24 Oktober 2019   07:49 Diperbarui: 24 Oktober 2019   18:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau kekecewaan jelas ada, dan seperti membekas disebagian orang. Faktanya, Pak Prabowo telah masuk dalam jajaran pemerintahan. Dan menjadi pembantu presiden untuk membangun bangsa ini.

Terlepas berbagasi spekulasi anasir politik yang berkembang dengan persepsi bermacam-macam, yang jelas inilah politik. Dinamisnya politik, tidak bisa ditebak dan selalu punya roman sendiri. Tidak ada yang berwarna hitam ataupun putih, hanya bewarna keabu-abuan.

Dalam pepatah lama "orang makan nangkahnya", kita dapat getahnya". Sangat relevan buat Prabowo lovers ataupun  Jokowi lovers yang masih eksis di jagad maya dan masyarakat, Stop, gontok-gontokan karena Ini drama telenovela. Aktor-aktor yang  dipuja dan yang dibenci telah berangkulan satu sama lain, tertawa dalam menikmati segelas kopi hitam.

pixabay.com
pixabay.com
Harapan Untuk Mereka adalah Amanah

Manusia seringkali ingin mendapatkan yang lebih dari yang seharusnya, namun enggan untuk lebih bertanggung jawab, seperti misalnya keinginan manusia akan berbagai status dalam hidupnya. Ada macam-macam status yang diinginkan manusia. Namun yang justru seringkali terjadi adalah, bahwa dalam setiap status terkandung kewajiban dan tanggung jawab.

Sisi ini sering diabaikan oleh orang-orang  yang memburu status. Orang mau status dan hak-haknya, tetapi tidak mampu menanggung kewajiban dan tanggung jawab yang ada di dalamnya. Betapa banyak orang  menginginkan kedudukan tinggi dan gaji dan upah yang tinggi, tetapi tidak mau menjalankan pekerjaan dan tanggung jawabnya dengan baik.

Kalau semua orang ingin statusnya tetapi tidak mau kewajiban dan tanggungjawabnya, apa yang bakal terjadi? Dapatkah kita bayangkan, Apa yang akan terjadi jika suatu kehidupan ini tanpa ada satupun manusia yang mestinya bertanggungjawab?

Secara obyektif menyerahkan suatu tugas kepada orang yang tidak bertanggung jawab memang mengundang kegagalan. Seseoarang bertanya kepada Rasulullah SAW kapan terjadi kiamat. Beliau menjawab:" apabila hilangnya amanah, tunggulah kiamat." Orang tadi bertanya lagi: "bagaimana hilangnya amanah itu? Rasulullah menjelaskan: Artinya: Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, tunggulah kiamat".(H.R Bukhari).

Terhadap diri kita sendiri sekalipun kita punya hak sekaligus sebagai kewajiban dan tanggung jawab. Rasululah  bersabda: "Sesungguhnya ada bagi dirimu (kewajiban menunaikan ) hak dan bagi jasadmu bagimu (kewajiban memenuhi) hak". (H.R Bukhari).

Dalam sebuah lirik lagu Iwan Fals "yang terlupakan", mungkin dapat dijadikan sebagai kontemplasi akan suatu keinginan. Berubah  bentuk,  warna, level, strata, identitas, status dan sebagainya adalah penting dan manusiawi, tetapi tidak melupakan esensinya  yaitu komitmen dan konsistensi akan yang diemban.

"Mau memakan nangkanya, tanpa mau kenah getahnya atau orang makan nangkanya kita dapat getahnya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun