Perintah shalat gerhana sesungguhnya terkandung sebuah pelajaran bahwa Allah ingin mengingatkan hamba-hamba-Nya yang masih terlena oleh masalah keduniaan. Perlu direnungkan, bahwa dunia ini berputar. Ada yang menciptakannya dan kemudian mengatur pola kerjanya. Ketika Allah menunjukkan bahwa Dia sudah menjadikan bumi berputar mengelilingi matahari dan bulanpun juga berputar, sudah Dia lah yang memastikan gerakannya---putaran itu bisa menutup dan bisa juga diberhentikan atas kehendak-Nya. Sehingga hamba-hamba-Nya yang sadar segera mengembalikan semua fenomena alam ini kepada Allah sebagai Dzat Yang Menciptakana dan Pengatur segalanya.
Jamaah Shalat Gerhana yang dirahmati AllahÂ
Al-Quran memandang bahwa alam bukanlah hal yang bermakna kecuali apabila ia dapat membantu manusia dalam memahami dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Al-Qur'an memberikan banyak petunjuk tentang kemampuan Allah SWT, salah satunya ada hubungannya dengan keberadaan di alam semesta ini. Keunikan dan kegunaan benda-benda angkasa, serta banyak fenomena alam yang terjadi di alam, tidak bisa lepas dari kekuasaannya atas dunia dan segala isinya. Adanya manusia diberi akal fikiran tidak lain sebagai anugerah yang diberikan untuk berfikir agar senantiasa bersyukur atas segala kuasa-Nya
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah." (QS. Fushilat:37)
Hadirin hadirat yang dimuliakan allahÂ
Melalui peristiwa gerhana matahari seperti sekarang ini, sesungguhnya Allah telah memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kita, agar kita masing-masing menjadi ingat dan sadar terhadap kemanusiaan  kita, dan menjadi insaf terhadap kemakhlukan  kita, dan menjadi lebih ingat terhadap  kehambaan kita. Karenanya tepat jika sedang terjadi gerhana Imam Nawawi dalam kitab syarah Muhadzab mendorong kita mempeerbanyak istighfar, sebagai bentuk tuabat dari maksiat, melakukan berbagai kebajikan, mengelurakan sedekah, membebaskan budak, muhasabah diri agar tidak lalai dari tipu daya syetan, memperbanyak doa, meminta ampunan dan dzikir lainnya.
Akhirnya mudah-mudahan peristiwa gerhana matahari yang terjadi di penghujung bulan Ramadhan ini semakin menambah kedalaman iman kita sebagai potensi ruhani menuju ketakwaan sebagai prestasi ruhani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H