Ruang itu bagai taman ku, tempat mengekspresikan hatiÂ
Merajuki anomali realitas cinta dari rasa suka atau candaan
Laku ku masih tenang, seperti air yang tergenang di danau luas
Dia selalu menertawai harapan, perihal mampunya belum sampaiÂ
Dia tahu itu, tapi tak segalanya tahu tuan putri
Kalau kepincut, tak perlu melihat dari kejauhan seperti hantu
Tanpa harus sembunyi dalam ruang
Tapi nantilah dia semoga Ar-Rahman berkenan di sana
Medan, 5 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!