By: Mukhtar Habib
Melihat buku berserakan di sana
Tampak kilau terselip sampul tulisan karya mahalÂ
Ku hapus debu ku tiup juga, buang rasa penasaran ku
Bergambar wanita cantik terlukis di buku itu
Di ruang baca itu seakan punya mesin waktu
Bawa ku kembali ke masa laluÂ
Jatuh melayang turun pada waktu yang tepat
Aku berdiri di sana, "Tak ada yang istimewa," kata ku dalam hayal kuÂ
Tertuang makna terlukis pena bayangan menyalin makna
Tempat itu adalah  lebih dari sekedar tumpukan sastra
Tulisan dan lukisan itu menenangkan kuÂ
Apa terlintas apa tersirat dan apa tertulis
Gundah ku hati ku tenangÂ
Meski pikir ku berontak ini tak begitu istimewa bagi orang-orang
Namun berarti bagi ku dalam dunia intuisi
 Ku selimuti kenyataan itu dari yang tertulisÂ
Saat ku sadar mata ku melihat yang sama
Berantakan penuh debu buku-buku itu
Tak tertata seperti tak ada istimewa
Namun dipenuhi sejuta makna dan ribuan lukisan kisah
Â
Ku susun dan ku tata di sanaÂ
Batuk, sesak di tempat perpustakaan itu
Hasrat ku tempuh sejauh logika ku
Mampu ku berhasilÂ
Tempat itu indah mungkin tak ada yang istimewa bagi melewatinya
Tempat itu tenang bagi ku yang penuh kegelisahan
Temani hari-hari saat ku remaja dalam kesendirian
Dia lah tempat ku melamun dari beribu masalah hidup ku
Medan, 23 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H