Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata Sayu Itu Nafkahi Sang Dermawan

11 Desember 2024   00:14 Diperbarui: 11 Desember 2024   00:14 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bawa delman besi bersama wanita sebaya setinggi badannya

"Bang..., Ayah ku sudah tiada. Ini Aku yang bocah kecil sering yang Abang ejek," katanya 

Seperti ada yang turun di dadaku 

Perasaan sedih bercampur hinggap di jiwa ku

Tak mampu memisah keduanya 

Air mata ku  mengalir deras

Si Mata Sayu itu telah wafat dan Si Bocah kecil itu telah bahagia

Si Mata Sayu kini jadi sampul hidup ku

Terangi pikiranku menjadi dirinya

Gemulai pagi malam suntuk, kuat tampak lemah

Hebat mendidik calon dermawan masa depan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun