Ntah apa yang  dipikirannya, tak terlihat tenang di kesunyian malam itu
Jam 12 malam berlalu masih saja menghisap cerutuÂ
Pagi pun tiba, dia berjalan melangkah satu kaki terseret dengan mata sayunyaÂ
Menggendong bocah kecil ke arah tempat belajarnya
Wajahnya berbeda terlihat, tak seperti semalam suntuk penuh kegelisahan
Senyumnya manis sampai ke sana walau kakinya bengkak sebelah
20 tahun pun berlalu tak ku lihat Si Mata SayuÂ
Si bocah kecil itu pun sudah berbeda
Tanya ku terus berkecamuk dalam hati
Ku pikir pindah beda kota nan jauh di sana
Di depan ku bocah kecil memanggil ku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!