By: Mukhtar Habib
Namanya Kinanta Si penjual Kwaci
Jajak dagangan penuh senyuman
Urut kata bertutur lembut
Gadai waktu tak ingin pulang kembali
Malam itu jarum waktu bersatu tegak ke angka 12
Kinanta masih gendong berat dagangannya
Tak harap diberi berharap dibeli
"Om beli Om"
Si Kinanta penjual kwaci
Tak ragu di kesunyianÂ
Meja itu separuh dadanya
Letakkan biji matahari di pertengahanÂ
Wajah riang hitam manis kulitnya
Di tengah malam itu tak gentarkan niatnya
Ku tanya dia berapa umurnya
Dia menjawab 1 dasarwarsa kurang 2 tahun
Ku tanya lagi sekolahnya
Katanya SD , tapi enggan tak bersambung
Logam setara 3 keping pun jadi
Pintanya dituruti lalu dia pergi
Sungguh manis digigitÂ
Meski tak niat membeli
Tapi dia berbagi makna kepada ku
Tangguh tak kenal waktu
Si Kinanta penjual kwaciÂ
Ku bersaksi waktu itu patah olehnya
Tak takut terus berpindah
Tak ingat tidur tak ingat pulang
Deli Serdang, 3 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H