Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... profesional -

Aktif mengikuti dan menjadi fasilitator pendidikan kritis rakyat, berbagai pelatihan, seminar dan workshop, dengan issue penguatan keadilan jender, kesehatan reproduksi, HAM, HIV/AIDS, Islam ke-Indonesia-an, dan jurnalistik. Menjadi jurnalis online di kantor berita swara nusa (www.swaranusa.net), dan menulis, mengedit beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjuangan Identitas: Pencarian dalam Rimba Raya Multikulturalisme

29 Mei 2010   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:53 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu saja, kita bendak kaluar dari kerumitan ini, membebaskan identitas-identitas yang ada sebagai sumberdaya mobilisasi politik idenitas. Soalnya, bagaimana kita memungkinkan untuk membangun kategorisasi identitas tidak semata-mata polarisasi idenitas sosial dan identitas politik, yang secara inheren mengandung potensi untuk dihancurkan sebagai korban bagi kepentingan-kepentingan politik identitas yang juga ada di dalamnya.

Setidaknya kita kita hendak membangun mekanisme 'perlawanan' terhadap hegemoni kekuasaan melalui mekanisme perjuangan identitas. Penguatan budaya resistensi. Nalarnya, perjuangan identitas ini akan menjadi kuat karena ia akan menjadi pijakan bagi terbangunnya tindakan kolektif. Karena identitas seseorang memang tidak terlepas dari kesadaran kolektivitas. Melalui identitas ini, seseorang merasa memiliki dan berbagi dengan lainnya. Soalnya, ketika terjadi formulasi keperbedaan dengan identitas yang lain (the others), tidak memunculkan pemaksaan-pemaksaan.

Seluruh proses dekonstruski kultural dan rekonstruksinya, sejak awal harus menggunakan perspektif jender, seksualitas dan HAM [P], sehingga akan menjamin sistem sosial baru yang dilahirkan menjadi adil bagi semua.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun