Hidung yang tak pernah ingat hela nafasnya
Mulut yang lupa akan dzikir kepadamu
Sebagai bentuk maaf pada semesta
Pada rumput yang diinjak dengan seenaknya
Dedaunan yang tak pernah kubayar udara segarnya
Akar yang tak pernah kuelus akan airnya
Sebagai bentuk penyelamatan diri
Dari jahatnya aku pada hewan
Yang dengan mudah ku ambil telurnya
Dengan mudah ku iris-iris tubuhnya
Bahkan hingga usus dan hatinya sekalipun
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!