Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sastra Melayu Klasik: Konsep, Ciri-ciri, dan Jenis

8 Maret 2024   16:11 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:13 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya, kata arif berisi nasihat, tuntunan dan kebijaksanaan. Di bawah ini penulis cantumkan beberapa contoh kata arif.

Ilmu yang tiada beramal, sama dengan pohon yang tiada berbuah.

(Maksudnya, ilmu pengetahuan sebaiknya kita amalkan atau sebarkan supaya banyak manfaatnya)

Pantun

Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang masih ada dan dibacakan sampai sekarang, terutama dalam acara-acara adat, seperti perkawinan, khitanan, dan sebagainya. Pantun merupakan pewarisan budaya yang sangat bernilai dan mampu menunjukkan ciri khas suatu bangsa.  

Untuk lebih jelas, di bawah ini penulis kutip sebuah pantun.

Buah ara batang dibantun

Mari dibantu dengan parang

Hai saudara dengarlah pantun

Pantun tidak mengata orang


Mari dibantun dengan parang

Barangan besar dalam padi

Pantun tidak mengata orang

Janganlah syak dalam hati


Barangan besar dalam padi

Rumpun buluh dibuat pagar

Jangan syak di dalam hati

Maklum pantun sya baru belajar

                                                            

Karmina atau Pantun Kilat

Menurut Depdiknas (2007:509) karmina merupakan pantun dua seuntai (pantun kilat), baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi berupa sindiran, dengan rumus rima a a. Tetapi pengertian rima yang diungkapkan Depdiknas (1992:113), bahwa karmina atau pantun kilat adalah pantun yang jumlah suku katanya terdiri dari empat sampai enam suku kata.

Namun, jika melihat pada contoh karmina, walaupun definisi yang dikemukakan berbeda, tetapi penyampaiannya sama saja, hanya berbeda pemenggalan suku kata. Untuk lebih jelas, di bawah ini penulis kutip contoh karmina yang sama, tetapi berbeda bentuk atau pemenggalan suku katanya.

Contoh karmina

            Dahulu parang

            Sekarang besi

            Dahulu sayang

            Sekarang benci

Dongeng

Sama halnya dengan cerita-cerita lama lainnya, dongeng hampir hilang ditelan bumi, salah satu sebabnya adalah sekarang ini sudah jarang orang yang mendongeng dan mau mendengar dongeng. Jika dahulu dongeng merupakan sarana pengantar tidur, namun sekarang telah digantikan oleh lagu-lagu modern. Imbasnya adalah semakin jauh dan terasingnya cerita-cerita lama di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun