Melodrama
 Adapun ciri-ciri utama lakon melodrama, yaitu Â
1.Memerankan suatu subjek yang serius, akan tetapi para tokohnya tidak seotentik yang terdapat dalam tragedi.
2.Unsur-unsur perubahan  masuk ke dalam melodrama.
3.Rasa kasihan memang ada ditonjolkan, tetapi cenderung ke arah sintementalitas. Â
4.Sang pahlawan atau tokoh utama biasanya memang dalam perjuangan. Tarigan (Muclisoh, 1991:396).
 Farce
Drama jenis ini indentik dengan komedi. Dalam geraknya lebih bersifat karikatur, serta gelaknya menitikberatkan pada kata dan perbuatan. Adapun tokoh-tokoh dan insiden-insidennya dapat dikatakan lebih baik, lebih besar, lebih penting daripada yang sebenarnya dari penekanan lebih dititikberatkan pada alur daripada karakteristik atau penokohan.Â
 Selanjutnya, Henry Guntur Tarigan memberikan ciri-ciri farce ini, yaitu sebagai berikut.
1.Kejadian-kejadian dan tokohnya mungkin terjadi dan ada, tetapi tidaklah begitu besar kemungkinan itu.
2.Menimbulkan kelucuan seenaknya, yang tidak teratur dan tidak menentu.
3.Bersifat episodik, hanya memerlukan kredibilitas atau keyakinan sementara terhadap aspek-aspeknya.
Unsur-Unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis  Naskah Drama
Dalam menulis drama didukung oleh berbagai syarat yang harus diperhatikan. Salah satu syarat tersebut adalah unsur-unsur drama. Unsur-unsur ini  dijadikan sebagai  bahan evaluasi.  Apabila suatu naskah drama tanpa memperhatikan unsur tersebut, maka naskah drama itu belum tentu dapat dikatakan baik. Adapun unsur tersebut sebagai berikut.
 Alur
Alur atau plot diartikan sebagai  struktur gerak yang terdapat dalam fiksi maupun drama. Analisis plot t dilakukan untuk memahami satuan atau unit peristiwa terkecil dalam naskah. Kekuatan tema dan plot tergantung pada kemampuan pengarang memilih dan mengolah tema  yang dikembangkan dalam naskah.Â
Pengarang dengan wawasan kehidupan yang  matang mampu menyajikan unit peristiwa dengan  menggambarkan kegigihan, keberanian, kesabaran, ketulusan, dan juga kepahitan perjuangan manusia mengatasi dilema moral.Â
Tahap  demi tahap  pengarang mengajak pembaca untuk merasakan perkembangan konflik dan tegangan dengan jalan ke luar yang merupakan kejutan. Kejutan dapat berupa situasi  buruk atau sebaliknya.Â