Kegiatan wawancara yang  dilakukan para wartawan merupakan hal  yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan membuat berita yakni berita langsung, reportase, dan features.
Menurut Jurnaldi (Ermanto, 1992:69) kegiatan wawancara bertujuan untuk menggali sebanyak mungkin informasi untuk mendapatkan jawaban yang bernilai penting, menarik, mendalam, dan secara psikologis berkaitan dengan manusia.
Secara khusus kegiatan wawancara yang dilakukan oleh wartawan bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta  yang berupa informasi. opini, pendapat, wawasan, gagasan, motivasi, pemikiran, ide-ide, tanggapan, atau suatu kisah pengalaman Koesworo, dkk (Ermanto, 1994:99-100).
Merujuk pada kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan aktivitas rutin keprofesionalan, misalnya dalam jurnalistik.Â
Selain itu, wawancara juga dapat dipandang sebagai aktivitas sehari-sehari ketika seseorang ingin memperoleh informasi tentang sesuatu dari orang yang diwawancarai. Oleh sebab itu, pemahaman tentang wawancara merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan seseorang.
Uraian di atas, diperoleh gambaran bahwa wawancara merupakan suatu alat yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu hal dari seseorang, yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan.Â
Dalam wawancara ada dua pihak yang masing-masing  mempunyai kedudukan yang berlainan, yang satu sebagai pengejar informasi dan yang lainnya sebagai pemberi informasi. Dengan bahasa yang mudah dipahami pengejar informasi disebut pewawancara dan pemberi informasi disebut dengan narasumber.
Dalam proses komunikasi ini, si penanya mengemukakan pertanyaan sedemikian rupa sehingga orang yang ditanya memberikan informasi atau jawaban. Jawaban atau infomasi yang diberikan pada umumnya penting dan mungkin sekali tidak berani diungkapkan dihadapan umum.
Jumlah orang yang bertanya bisa satu orang atau lebih , bahkan tak terbatas jumlahnya. Jawaban yang diberikan oleh informan hanya tertuju kepada satu orang, kepada sekelompok atau  satu orang. Semakin tenang penampilan orang yang ditanya semakin  besar efek komunikasi dengan mereka yang ditanya.
Unsur-Unsur Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk aktivitas berkomunikasi yang sekurang-kurangnya melibatkan dua orang yang pewawancara dan nara sumber atau orang yang diwawancara. Menurut Suwito (Hasan Alwi, 1983:32) dalam aktivitas tersebut terdapat delapan unsur yang diakronimkan menjadi SPAKING dengan rincian sebagai berikut.