Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulik Pentingnya Sebuah Wawancara dalam Mencari Informasi

19 Februari 2024   10:58 Diperbarui: 19 Februari 2024   11:05 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Kegiatan wawancara yang  dilakukan para wartawan merupakan hal  yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan membuat berita yakni berita langsung, reportase, dan features.

Menurut Jurnaldi (Ermanto, 1992:69) kegiatan wawancara bertujuan untuk menggali sebanyak mungkin informasi untuk mendapatkan jawaban yang bernilai penting, menarik, mendalam, dan secara psikologis berkaitan dengan manusia.

Secara  khusus kegiatan wawancara yang dilakukan oleh wartawan bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta   yang berupa informasi. opini, pendapat, wawasan, gagasan, motivasi, pemikiran, ide-ide, tanggapan, atau suatu kisah pengalaman Koesworo, dkk (Ermanto, 1994:99-100).

Merujuk pada kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan aktivitas rutin keprofesionalan, misalnya dalam jurnalistik. 

Selain itu, wawancara juga dapat dipandang sebagai aktivitas sehari-sehari ketika seseorang ingin memperoleh informasi tentang sesuatu dari orang yang diwawancarai. Oleh sebab itu, pemahaman tentang wawancara merupakan hal yang mendasar dalam kehidupan seseorang.

Uraian di atas, diperoleh gambaran bahwa wawancara merupakan suatu alat yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu hal dari seseorang, yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan. 

Dalam wawancara ada dua pihak yang masing-masing  mempunyai kedudukan yang berlainan, yang satu sebagai pengejar informasi dan yang lainnya sebagai pemberi informasi. Dengan bahasa yang mudah dipahami pengejar informasi disebut pewawancara dan pemberi informasi disebut dengan narasumber.

Dalam proses komunikasi ini,  si penanya mengemukakan pertanyaan sedemikian rupa sehingga orang yang ditanya memberikan informasi atau jawaban. Jawaban atau infomasi yang diberikan pada umumnya penting dan mungkin sekali tidak berani diungkapkan dihadapan umum.

Jumlah orang yang bertanya bisa satu orang atau lebih , bahkan tak terbatas jumlahnya. Jawaban yang diberikan oleh informan hanya tertuju kepada satu orang, kepada sekelompok atau   satu orang. Semakin tenang penampilan orang yang ditanya semakin  besar efek komunikasi dengan mereka yang ditanya.

Unsur-Unsur Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk aktivitas berkomunikasi yang sekurang-kurangnya melibatkan dua orang yang pewawancara dan nara sumber atau orang yang diwawancara. Menurut Suwito (Hasan Alwi, 1983:32) dalam aktivitas tersebut terdapat delapan unsur yang diakronimkan menjadi SPAKING dengan rincian sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun