Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sajak Ku Bawel Kawan

16 Februari 2024   09:44 Diperbarui: 16 Februari 2024   10:08 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajak ku  bawel  kawan!

Itulah karakter  buah tanganku  dalam  bersekutu dengan rima

Bagai  pesawat tempur menggempur di udara   

Kadang menukik dalam kabut dan lembayung

Menulis  cerita langit dengan uap di tulang sulbi

Sajak ku bawel kawan!

Meraung dan memekik hingga telinga menguap  nanah

Mengembang laksana balon helium diperkosa angin bohorok

Kembung menyerang saraf bersimpul

Menoreh luka pada jidat mengendus pesan

Sajak kubawel kawan!

Balutan aksaramu laksana dewi durhaka dari kayangan

Paras ayu menggoda syahwat, padahal kesucian dirampas kabut

Bahasamu mendayu merdu seolah gundukan diksi di belantara syair

 Sajak ku renggang kawan!

Imajimu berselingkuhan dengan inspirasi

Baitmu bersekat sekat dalam berpesan

Berpeluh peluh -peluh jidat peramal kata

 Sajak ku  memang bawel Kawan!

Bagai buluh perindu mengusik kalbu

Dua kutup terngganga menembus rindu

Suara merdu merasuk lewat celah di rusuk

Kawan!

Coba satu kutub saja Kau katupkan

di penutup bulan kembaran separuh

Pasti kau akan menikmati syahdunya sajak ku

Lhokseumawe, Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun