Masjid ini dibangun pada Tahun 1879 dan merupakan simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masjid_Baiturrahman_Banda_Aceh diakses 21 Januari 2024. Â
Mesjid megah dengan nilai peradaban dunia ini dibangun pada masa kesultanan Aceh Sultan Iskandar Muda. Pada waktu itu berdasarkan informasi yang berkembang, Mesjid Raya Baiturrahman tersebut  selain berfungsi sebagai tempat peribadatan juga termasuk pusat kajian kegamaan dan ilmu pengetahuan.
Hal ini dapat dilihat pada setiap kegiatan uIama- ulama besar di Aceh selalu dilangsungkan di Mesjid tersebut. Sejak didirikan tahun 1879 mesjid ini sudah beberapa kali mengalami perubahan  dan renovasi baik bentuk bangunan, maupun luas lokasi.Â
Setelah dibakar oleh Belanda, Mesjid ini sudah mencetak berbagai peristiwa hebat yang mendunia. Untuk renovasi terakhir setelah dihantam tsunami  dipugar pada Tahun 2015 dengan menelan biaya dan dana hibah luar negeri.
Renovasi yang paling fenomenal terhadap tempat ibadah bersejarah ini adalah semua  lantai lokasi mesjid dipasang marmer  indah mengkilap luar biasa. Kemudian untuk lahan pakir kederann dibuat basment yang sering dijumpai di supermarket hebat di negeri ini.
 Selanjutnya yang menyita perhatian penggujung adalah pemasangan payung rakasa di halaman depan dan samping Mesjid Baiturrahman tersebut.
Ikon Heroik  Masyarakat  Aceh Melawan Belanda
Masyarakat Aceh terkenal sangat berani dalam berperang terutama melawan kaum penjajah. Bagi masyarakat Aceh agama adalah kehormatan yang harus dibela sampai titik terakhir. Â
Sebuah kemuliaan yang  bagi mereka yang gugur di medan perang membela agamanya.  Selanjutnya, Agama Islam yang dianut Masyarakat Aceh berlangsung secara "Kaffah"
Artinya Agama Islam yang dianut bukan hanya sebagai identitas yang ada di Kartu Tanda Penduduk ( KTP) . Namun mereka mengamalkan dan mengapresiasi agama samawi ini secara komprehensif.
Setiap sikap, perilaku hidup, Â dan dalam mencari rezeki yang berhubungan dengan kehidupan harus bersumber dari agama. Walupun demikian, Masyarakat Aceh terkenal dengan sifat kosmopolitan.