Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Debat Kandidat Ketua dan Wakil OSIS, Pengenalan Demokrasi Sejak di Sekolah

15 Januari 2024   22:05 Diperbarui: 16 Januari 2024   10:06 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Dokumen Pribadi

Adapun pertanyaan yang dijadikan sebagai alat ukur untuk mendapatkan Ketua dan Wakil OSIS terbaik pada satu periode ke depan. Pertanyaan tersebut terbagi dalam tiga kategori dan harus dijawab selama 5 menit. Pertanyaan dalam wawancara tersebut mirip seperti konsultan politik yang mencari kelayakan seseorang menjadi pemimpin atau calon anggota Dewan Perwalian Rakyat (DPR).

Ketiga pertanyaan tersebut meliputi, Apa alasan Kamu harus dipilih oleh seluruh siswa untuk menjadi Ketua dan Wakil OSIS pada periode tertentu? 

Kemudian apa kelebihan yang kamu miliki sehingga mereka layak memilih Kamu sebagai Ketua dan Wakil OSIS pada periode tertentu? Selanjutnya, jika Kamu terpilih jadi Ketua dan Wakil OSIS pada periode tertentu, apa program yang Kamu buat untuk sekolah?

Semua pertanyaan tersebut harus dijawab selama 5 menit .Hasil dari wawancara yang didapatkan dari tiga pasangan calon yang layak dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan panitia pelaksana.

Tahap Psikotes

Tahap ini merupakan tahap menentukan dalam sebuah penjaringan pasangan calon Ketua dan Wakil OSIS. Mereka yang sudah lolos dari wawancara diminta untuk mengikuti psikotes..

Untuk kelancaran psikotes, pihak Panitia Pelaksana bekerjasama dengan Guru Bimbingan Konseling ( BK). Guru ini dianggap paling berkompeten untuk mengetahui masalah kejiwaan dan perilaku yang dialami siswa calon Ketua dan Wakil OSIS sebelum mereka melangkah pada tahap selanjutnya. 

Tahap Kampanye

Kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon Ketua dan Wakil OSIS meliputi dua cara yaitu, secara tertutup dan terbuka. Secara tertutup mereka meminta izin pada sekolah untuk masuk ke ruang- ruang kelas menyampaikan.visi dan misi, jika pasangan calon tersebut dipilih.

Selanjutnya untuk kampanye tertutup, mereka manfaatkan media sosial secara kreatif dalam menyampaikan visi dan misi, jika pasangan calon terpilih. Pada kampanye terbuka, penulis melihat jiwa demokrasi mereka tumbuh begitu kuat.

 Media sosial yang menjadi wadah untuk merebut perhatian publik, mereka kelihatan lebih santun dan tidak menjatuhkan pasangan calon lainnya yang ikut kompetisi. Berbagai bentuk alat peraga kampanye yang disiapkan secara kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun